HM, Banda Aceh - Persatuan
ahli farmasi Indonesia (Pafi) Provinsi Aceh Tahun 2017 mengadakan Seminar Nasional
Kefarmasian dengan tema “Peran Serta Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) Dalam
Menyukseskan JKA Plus Menuju Aceh Sejahtera yang berlangsung di Hotel Grand
Aceh Syariah di Banda Aceh pada Sabtu (23/12). Acara ini juga dirangkai dengan
pelantikan Pengurus Cabang Pafi seluruh Kabupaten/Kota di Aceh.
Pengurus
Pafi Pusat Budi Janu Purwanto menjelaskan tujuannya agar terbentuk persatuan
ahli farmasi Indonesia daerah, yakni ditingkat provinsi dan kabupaten / kota.
Di Provinsi Aceh ada 23 kabupaten/kota, semua dilantik sebagai pengurus cabang
Pafi ujar Budi yang juga Alumnus Farmasi Poltekes Jakarta.
Ditambahkannya, pada acara seminar
farmasi banyak yang dibahas, seperti tentang teknis sertifikasi tenaga farmasi,
dan perlindungan hukum tenaga farmasi dalam praktik kefarmasian. Secara hukum
membantu apoteker dalam praktek seminar tuturnya.
“Ikut
seminar dalam rangka menambah ilmu pengetahuan dan juga persyaratan untuk
resertifikasi kompetensi yang sudah kadaluwarsa karena berlaku hanya 5 tahun.
Untuk praktek harus sudah punya, tidak boleh praktek tanpa sertifikat, “
katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah
Pafi Aceh Azhari Safrizal mengatakan diadakan seminar ini sebagai salah satu
tujuan untuk memperbaharui pengetahuan anggota dari daerah. Peserta yang
berasal dari seluruh Aceh bisa terakomodir, sehingga bisa sebagai ladang untuk
belajar juga, tidak harus dari bangku kuliah, ujarnya.
Lebih
lanjut Azhari menjelaskan seminar diikuti peserta sekitar 350 orang dari 23 kabupaten
/ kota seluruh Aceh, terdiri dari pengurus dan anggota. Narasumber ada yang
berasal dari Pafi Pusat, Balai POM dan Dinas Kesehatan. Dia juga mengungkapkan peran
serta kefarmasian dalam ikut serta program gubernur JKA plus yang akan
memberikan peningkatan pelayanan farmasi. “Program untuk konsolidasi seluruh daerah dan
pengembangan di daerah dan di cabang, semoga kawan-kawan dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik, “ pungkasnya. (Soraya)