Banda Aceh-Seiring dengan meningkatnya proyek pembangunan di Aceh, kebutuhan pekerja konstruksi dari Aceh belum mampu memenuhinya. Khususnya untuk bidang spesifik tertentu tenaganya masih kurang di Aceh.
Oleh karena itu Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Aceh di bidang konstruksi, sehingga ke depan bisa bergabung dalam pembangunan konstruksi di Aceh secara legal.
Demikian ungkap Balai Konstruksi Wilayah I Banda Aceh yang diwakili oleh Kepala Subbag TU, Danny Suriansyah, ST MT saat ditemui media ini di ruang kerjanya di Darussalam, Banda Aceh pada Selasa, 17 April 2018.
“Kendalanya salah satunya menurut Undang-Undang No 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, di dalam salah satu amanahnya Pasal 70 ayat 2 mengatakan bahwa pekerja konstruksi harus memiliki sertifikasi kompetensi. Jadi kita dinyatakan kompeten di suatu bidang ada legalnya, “ ucap Danny.
Menurutnya saat ini pekerjaan konstruksi banyak, namun SDM yang mampu bekerja masih kurang. Maka salah satu programnya melakukan pembinaan di bidang konstruksi, dan meningkatkan SDM yang ada di setiap provinsi. Dengan begitu diharapkan dampaknya dapat mengurangi jumlah pengangguran.
Dia menjelaskan pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Pemda untuk mensinergikan program peningkatan kompetensi. “Kegiatan kita ada uji sertifikasi.
Kita sudah melakukan kerjasama dengan LPJK Provinsi Aceh dan SMK di Banda Aceh, SMK di Langsa, Politeknik Lhokseumawe dan beberapa Universitas di Aceh.
Kita mencoba dorong lumbung cetak SDM ini dapat menghasilkan tenaga produktif. Bagi yang serius dibidang konstruksi kita fasilitasi bisa bekerja secara baik dan legal, memiliki kompetensi, “ paparnya.
Lebih lanjut Danny mengatakan pada bidang konstruksi masih kurang untuk keahlian spesifik tertentu di Aceh. Seperti untuk tenaga yang mampu melakukan studi awal sebelum sebuah konstruksi dibangun. Selain itu juga tenaga manajemen konstruksi masih kurang di Aceh.
Ke depan program dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh meliputi percepatan sertifikasi kompetensi, pelatihan untuk instruktur, pelatihan untuk assesor dan pelatihan dasar lainnya.
Dia berharap dengan meningkatnya proyek pembangunan di Aceh semakin banyak tenaga dari Aceh yang terlibat, karena itu daya saing perusahaan konstruksi di Aceh juga perlu meningkatkan kompetensinya.
Soraya