Banda Aceh-Balai
Bahasa Aceh bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bidang
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan Lomba Mengajar Bagi Guru
SD/Sederajat Sekota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar di Banda Aceh pada
30-31 Juli 2018.
Kegiatan
yang berlangsung selama 2 hari tersebut diikuti oleh 50 peserta yang terdiri
dari guru SD negeri, swasta, MIN dan sederajat, dari seluruh Kota Banda Aceh
dan Aceh Besar. Adapun tim penilai dari FKIP Jurusan Bahasa Indonesia Unsyiah dan Balai
Bahasa Aceh.
Ditemui
media ini, Sekretaris Panitia Ibrahim Sembiring, Ss mengatakan tujuan diadakan
acara untuk melihat kemampuan guru SD mengajar, sedangkan temanya bebas dipilih
oleh guru untuk memilih pelajaran yang mereka sukai.
“Guru
SD tidak ada mata pelajaran, semua dia mengajar. Jadi bebas memilih tema dan
pelajaran yang mereka sukai. Untuk alat peraga dan media, guru dapat membawanya
sendiri, “ jelasnya.
Sementara
itu salah satu tim penilai, yakni Dosen FKIP Jurusan Bahasa Indonesia Unsyiah
Dr. Rajab Bahri menguraikan unsur yang dinilai meliputi kemampuan Bahasa Indonesia
yang digunakan guru, bagaimana menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan
prosedur, dan bagaimana mengunakan media yang sesuai dengan murid SD.
“Secara
kualitas peserta dalam lomba sudah bagus, tapi ini hanya sampel karena ini
lomba, maka sekolah memilih guru yang bagus. Untuk penilaian secara ilmiah
harus dilihat secara keseluruhan, “ papar Rajab.
Dia
berharap guru-guru SD ke depan bisa lebih baik, karena sampai saat ini
Indonesia masih tertinggal. Ditambahkannya, bahkan di tingkat ASEAN masih kalah
dengan Vietnam, yang kini kualitasnya pendidikannya lebih tinggi dari
Indonesia.
Soraya