Menyusuri jalanan tanah, saya memasuki sebuah desa dalam himpitan Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar, suasana serasa sepi, hampir tidak ada manusia yang melintas, dijalanan gerombolan sapi melenggang berkuasa.
Pada sebuah gang, saya masuk lebih kedalam, disisi kanan, belasan wanita terlihat sibuk membereskan lahan, sebagian menanam benih, ada yang mengcangkul, ada pula beberapa mereka membuat pematang.
Kebun seukuran 2000 meter itu tampaknya dijadikan sebagai lokasi budi daya sayuran, beberapa plang kecil di tancap rendah, memberi keterangan bahwa kebun itu sebagai kegiatan PKK wanita desa.
Melewati kebun warga saya melihat sebuah plang dipaku pada sebuah pohon besar, tulisan Dayah Tahzibul Fata, tertera jelas, beberapa bangunan panggung khas pedesaan terlihat di kejauhan, ada deretan balai kayu beratap daun rumbia, ada balai berbentuk meunasah tempo doloe, juga sebuah bangunan permanen berlantai II.
Deretan Balai Tempat Para Santri Mengaji.
Suasana Dayah juga terlihat sepi, tidak terdengar suara pengajian siang itu, saya mencoba mengelilingi seluruh bangunan, ternyata benar sepi, bertahan disitu tidak mungkin memberikan saya keterangan tentang dayah ini.
Sebuah Balai berbentuk Meunasah Tempo Doeloe.
Kenderaan saya belokkan kembali ke kebun tadi, hanya mereka tempat bertanya tentang dayah Tahzibul Fata, berbekal informasi wanita-wanita PKK desa, ternyata pimpinannya tinggal tidak jauh dari lokasi.
Rumah pimpinan dayah ternyata berbentuk panggung separuh permanen, anak tangganya berlantai semen, memiliki pegangan bersemen pada kedua sisi, beberapa tiang setingggi satu meter menjadi penyangga rumah.
Menaiki tangga saya masuk kerumah itu, ruangan tamunya berukuran 4x3 meter, sederetan kursi tua dan sebuah meja menjadi tempat menerima tamu, setelah bertemu tahulah nama pimpinan dayah Tahzibul Fata ternyata Tgk.Jamaluddin M.Jakfar, dia mengaku alumni Dayah Ruhul Fata Seulimum.
Pimpinan Dayah Tahzibul Fata Tgk.Jamaluddin M.Jakfar
Kepada saya Tgk.Jamal, begitu sapaan dirinya oleh warga desa, menjelaskan bahwa Dayah Tahzibul Fata berdiri tahun 2008, diresmikan oleh gurunya Abon Seulimum pada tahun 2009, saat ini ada 50 santri yang mengaji.
Hingga kini Tgk.Jamal telah memberikan ilmu lebih kepada 200 orang santri, sebagian sudah melanjutkan pengajian ke Dayah yang lebih tinggi, umumnya para santri berasal dari desa setempat, mereka diajarkan berbagai kitab.
Sebagian besar santri belajar mengaji al Qur,an, diajarkan juga kitab Jawi, Masailai, kitab delapan, juga kitab lebih tinggi seperti Madlaul Badraen, kita Sabila, Jauhar Maulud, Matan Takrib dan kitab Bajuri .
Pengajian dimulai sejak usai shalat Magrib dan sore hari, sementara pada hari libur pengajian pagi dan sore, jelas Tgk. Jamaluddin M.Jakfar.
tarmizi alhagu.