Banda Aceh-Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Cempaka Lima (RSUCL) di Jalan Politeknik Aceh, Gampong Beurawe Banda Aceh pada Selasa, 3 Juni 2018.
Direktur PT Cempaka Lima Medika, Hj. Kartini Nyak Itam yang dijumpai media ini usai acara, menjelaskan pembangunan rumah sakit merupakan pengembangan dari Klinik Dokter Spesialis Cempaka Lima. Rencananya gedung rumah sakit dibangun 5 lantai dengan daya tampung 90 ruang rawat inap, dan masa pembangunan selama 8 bulan, tuturnya.
“Kunjungan pasien sudah mencapai 12 ribu per bulan. Kita juga melayani BPJS tindak lanjut sebanyak 6 ribu hingga 7 ribu per bulan. Akhirnya mengeluarkan rujukan rawat inap lebih 40 %. Kita menerima rujukan dari 6 kabupaten yaitu dari Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Jaya, “ papar Kartini.
Ditambahkannya saat ini Klinik Dokter Spesialis Cempaka Lima memiliki 32 dokter spesialis dan 18 dokter sub spesialis. Dia juga mengatakan nantinya rumah sakit akan menampung 400-500 tenaga kerja yang diprioritaskan berasal dari Aceh.
“Kita akan memprioritaskan tenaga medis dari Aceh asalkan cekatan sesuai dengan standar rumah sakit. Diharapkan juga bisa tumbuh ekonomi baru di kawasan ini, misalnya kuliner, “ kata Kartini.
Sementara itu Walikota Banda Aceh mengatakan, keberadaan rumah sakit bertaraf internasional akan memberi multiplier effect bagi Banda Aceh. “Selain meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, juga diharapkan dapat menekan jumlah warga kota yang berobat ke luar daerah atau luar negeri,” katanya.
“Setiap harinya masih banyak warga kita yang berobat ke Medan, Malaysia, hingga Singapura. Imbasnya cukup banyak uang kita yang ke luar dari Aceh sehingga merugikan keuangan atau perekonomian daerah. Dengan adanya rumah sakit besar yang bagus plus layanan berkualitas, kita berharap bisa mengurangi uang kita yang ke luar,” sebutnya.
Dan yang tak kalah penting, kehadiran rumah sakit baru dapat membuka lapangan kerja bagi angkatan kerja di Banda Aceh. “Angka pengangguran di Banda Aceh masih tinggi, jadi saya berharap pihak manajemen rumah sakit untuk memprioritaskan kesempatan kerja bagi warga pemegang KTP Banda Aceh,” urai Aminullah.
Hal lainnya, kehadiran rumah sakit yang terletak di seberang bantaran Krueng Aceh ini diharapkan dapat mendorong pembangunan di kawasan tersebut, terutama gampong di sekitarnya seperti Beurawe dan Lambhuk. “Kita akan padu-padankan dengan program water front city sehingga RSUCL memiliki nuansa baru terkait pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Soraya