Banda Aceh-Calon Presiden
(Capres) RI Nomor Urut 02 Prabowo Subianto mengatakan tidak berani minta
dukungan, namun berharap doa dari ulama Aceh agar keinginannya pada Pilpres
2019 bisa tercapai.
Permohonan
doa tersebut diucapkannya saat melakukan silaturahmi dengan sejumlah ulama Aceh
dan para santri di Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arrif, Desa Lam Ateuk,
Kecamatan Kuta Baro Aceh Besar pada Rabu (26/12).
Turut
hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh dan ulama Aceh seperti Ketua Himpunan
Ulama Daya Aceh (HUDA), Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop), Abu Kuta Krueng,
Tgk H Muhammad Ali (Abu Paya Pasi), Waled Marhaban Bakongan, Tgk Tu Bulqaini
Tanjungan serta ulama lainnya.
Lebih
lanjut, Prabowo mengatkan bahwa dirinya belum bisa melakukan kampanye secara
terbuka, maka dia hanya memohon doa dari ulama Aceh. Kunjungan pasangan
Sandiaga Uno ke Aceh kali ini bukan dalam rangka kampanye politik, tapi memenuhi
undangan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem
untuk menghadiri acara peringatan 14 tahun musibah gempa dan tsunami Aceh.
“Saya resminya di tempat seperti ini,
saya tidak boleh minta dukungan. Belum boleh karena ini ketentuan dari KPU.
Jadi saya tidak minta dukungan dari saudara sekalian, tapi berharap dukungan
dari saudara sekalian. Kalau berharap kan boleh, tidak dilarang, “ ujarnya yang
disambut tawa para santri.
Di
akhir acara, Prabowo diberikan sumbagan dari santri dayah berupa uang yang
sudah dimasukkan ke dalam kotak. Prabowo tampak terharu ketika menerimanya.
Sebelumnya
secara singkat, dalam pidatonya Prabowo juga sempat memaparkan kekayaan
Indonesia yang hanya dinikmati oleh sedikit rakyat Indonesia, sementara masih banyak
rakyat yang hidupnya miskin, yang disebutnya sebagai Paradoks Indonesia.
“Jadi
tidak mungkin kita membangun masyarakat yang kuat dan sejahtera kalau kita
tidak menguasai kekayaan kita sendiri. Karena itulah saya memberanikan diri
untuk bersama Sandiaga Uno menerima amanah sebagai calon presiden, dengan niat
dan ingin menjadi alat bagi rakyat Indonesia, membawa perbaikan dan
menyelamatkan kekayaan kita, agar kekayaan kita bisa dinikmati oleh seluruh
rakyat tidak segelintir orang saja, “ paparnya yang disambut tepuk tangan para
santri dan santriwati.
Selama
berkunjung selama sehari di Aceh sejumlah agenda yang dilakukan Prabowo
diantaranya, ziarah ke kuburan massal korban tsunami di Lambaro Siron Aceh
Besar, memperingati 14 tahun musibah gempa dan tsunami di Lampulo, lalu peresmian
Kantor Komite Pemenangan Aceh (KPA) Prabowo-Sandi di Lamgugop Banda Aceh serta
silaturahmi bersama ulama Aceh.
Soraya