Banda Aceh – Sebanyak 308
pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti ajang Festival dan Lomba Seni
Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Provinsi tahun 2019. Ada Sembilan cabang
perlombaan yang digelar pada ajang tahunan ini yaitu lomba baca puisi, cipta
puisi, desain poster, teater monolog, film pendek, gitar solo, seni kriya, tari
kreasi, dan vocal solo yang akan berlangsung sejak 23 hingga 26 Juli 2019 di
Kota Banda Aceh.
Kepala
Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin, S.Pd, M.Pd saat membuka ajang Festival dan
Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Provinsi tahun 2019, Selasa
(23/07/2019) menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pada
pelaksanaan even-even tahunan yang bersentuhan dengan bakat minat siswa dan
guru.
“Kita
menganggap semua daerah itu penting untuk ikut kegiatan di tingkat Provinsi,
termasuk peserta dari Kabupaten Simeulu. Namun sangat kita sayangkan dengan
terbatasnya transportasi di kepulauan tersebut. Maka banyak agenda di tingkat
provinsi yang tidak bisa mereka ikuti,” ujarnya.
Menurutnya,
seperti diketahui selama beberapa pekan terakhir cuaca di wilayah perairan
Kabupaten Simeulu sangat ekstrem, sehingga semua kapal yang akan berlayar dari
sana tidak ada yang diizinkan oleh pihak syahbandar. Akibatnya, peserta yang
telah siap tampil di even tersebut menjadi batal ikut agenda provinsi ini.
“Kita
sama-sama harus berpikir untuk meningkatkan biaya transportasi ke Pulau Simeulu
dengan menggunakan pesawat. Karena mereka juga memiliki hak yang sama untuk
unjuk prestasi disini,” tutur Kadisdik Aceh.
Lebih
lanjut, Syaridin meminta kepada dewan juri untuk dapat memberi penilaian secara
adil dan bijaksana, hal itu agar terjaring atlet-atlet yang memiliki kemampuan
lebih baik yang akan dikirimkan ke tingkat nasional nantinya.
“Dewan
juri harus adil dan tidak boleh memihak. Begitu juga kepada peserta, jangan
loyo sebelum bertanding. Anak Aceh itu kuat dan tidak mudah kalah mental. Di
ajang ini tunjukkanlah bakatmu yang selama ini masih terpendam,” pintanya.
Syaridin
menambahkan jika pada FLS2N tahun lalu, Aceh hanya mampu meraih 4 medali, maka
pada tahun ini ditargetkan perolehan medalinya bias menjadi dua kali lipat dari
jumlah tersebut. Untuk mencapai target tersebut, menurutnya harus dengan modal
latihan secara rutin dan peningkatan pengetahuan tentang materi yang akan
dilombakan nantinya.
Sebelumnya
Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli, M.Pd mengatakan adapun jumlah
peserta yang diundang sebanyak 322 peserta dari 23 Kabupaten/Kota se Aceh.
Namun, peserta dari Kabupaten Simeulu batal mengikuti ajang itu dikarenakan
tidak adanya kapal laut yang berlayar ke daratan Aceh.
“Untuk
jumlah peserta per kabupatennya sebanyak 14 orang yang akan mengikuti sebanyak
sembilan cabang lomba. Sehingga jumlah peserta yang hadir hanya sebanyak 308
peserta,” jelasnya.
Zulkifli
menambahkan para peserta juga didampingi sebanyak 8 orang pendamping per
kabupaten/kota, sehingga jumlah peserta dan pendampingnya mencapai 484 orang.
Adapun dewan juri berasal dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh,
Universitas Syiah Kuala, dan praktisi yang berkompeten di bidangnya.
“Kegiatan
ini sekaligus sebagai upaya pembentukan sikap mental, sportivitas, kejujuran
dan rasa solidaritas yang tinggi antar sesama siswa yang pada akhirnya dapat
meningkatkan mutu pendidikan terutama di Provinsi Aceh,” tutupnya.
Red