Banda Aceh-Pembebasan
lahan untuk pembangunan Jalan Tol Sibanceh (Sigli-Banda Aceh) II yang mencakup
wilayah Kuta Cot Glie, Seulimum, Lembah Seulawah, Padang Tiji ditargetkan bisa
selesai Tahun 2019 ini. Demikian ungkap PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol
Sigli-Banda Aceh II Jufri ST kepada Harian Moslem, saat ditemui pada Jumat (13/09)
di sebuah warung kopi di Banda Aceh.
Ruas
Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 Km terdiri atas enam seksi, yaitu Seksi 1 Padang Tiji-Seulimum (25,7 Km) Seksi 2 Seulimum-Jantho (6,3 Km), Seksi 3 Janto-Indrapuri
(16 Km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (13,5 Km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuta
Baro (7,7 Km), dan Seksi 6 Kuta Baro-Baitusslam (4,8 Km).
“Dari
kebutuhan tanah, saat ini progres pembebasan lahannya dari total 884 Ha, lahan
yang telah diselesaikan mencapai 422,2 Ha dengan 178 bidang dengan jumlah Rp 423,8 Milyar yang sudah dibayar oleh PT Hutama Karya, atau sekitar 45,47 % yang sudah dibayar ganti rugi, “ urai Jufri.
Jufri menargetkan Tahun 2019 ini luas bidang tanah yang terkena pembangunan Jalan Tol Sibanceh sepanjang 74 Km bisa tuntas, walaupun pihaknya kerap menemukan sejumlah kendala di lapangan.
“Kami
berusaha keras walaupun dalam perjalanan memang masih ditemukan sejumlah
kendala. Namun secara umum masyarakat mendukung pembangunan jalan tol ini
dengan rela melepas tanahnya sesuai dengan harga yang diganti, “ tukasnya.
Ditambahkannya,
untuk pembebasan lahan yang melewati Lembah Seulawah berupa Hutan Produksi Konservasi
(HPK) yang digunakan oleh masyarakat untuk menaman berbagai pohon yang
produktif seperti kopi, cokelat tetap dibayar, sesuai dengan mekanisme yang
telah diatur dan dilakukan uji validasi akhir, baru kemudian diganti.
Soraya