Banda Aceh-Kadin Aceh berharap Pemerintah Pusat dapat memprioritaskan peningkatan pelabuhan untuk mendorong
aktivitas ekspor Aceh, agar eskpor barang dari Aceh lebih efisien dan menguntungkan Aceh. Demikian pinta Ketua Umum
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh H Makmur Budiman SE kepada media Harian
Moslem saat ditemui disela-sela acara Pertemuan Pembukaan Dagang Laut
Calang-India-Birma di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh pada Senin, 4 November
2019.
Menurutnya, untuk meningkatkan ekspor dari Aceh maka sebaiknya pelabuhan
Aceh bisa menjadi pelabuhan internasional sehingga eskpor bisa menjangkau
seluruh dunia.
“Ketika berbicara jarak angkut, pemerintah sekarang agak serius melakukan ekspor dari
Aceh ke India, tapi tanpa infrastruktur yang mantap low cost economy tidak terjadi.
Walaupun jarak angkut kita dekat dengan India dibandingkan jarak angkut Belawan
ke India, kita lebih hemat waktu 3 hingga 4 hari. Jadi low cost economy tidak
terjadi kalau infrastruktur pelabuhannya tidak dilengkapi, dan tidak
modernisasi, “ papar Makmur.
Lebih lanjut, Makmur menjelaskan alasan mengapa memilih Pelabuhan Calang
karena infrastruktur untuk pelabuhan tangki sudah cukup memadai dengan
kapasitas 5.000 ton, selain itu juga mempertimbangkan dari segi bisnis yang
mengutamakan efisiensi dan maksimum profit.
“Untuk tahap pertama kita baru bicara eskpor CPO, berikutnya mungkin kopi,
pinang dan komoditi lainya yang bermunculan akbat dari kegiatan ekspor ini. Tujuanya
yang kita butuhkan terjadi multiplier efek dimana-mana. Jadi nanti akan muncul pabrik minyak goreng, termasuk pabrik sabun dan lain-lain, “ ujarnya.
Ditambahkannya, ke depan agar bahan mentah seperti minyak sawit mentah (CPO)
bisa diekspor menjadi bahan jadi untuk meningkatkan nilai tambah, Kadin siap
mempelopori kalau ada dukungan dari perbankan untuk membangun pabrik minyak
goreng di Aceh.
“Nanti berikutnya harapan kita pelabuhan Krueng Geukueh bisa ekspor CPO, rencananya
bisa pertengahan bulan ini, disamping kita masih berpikir bagaimana caranya
agar semua pelabuhan di Aceh nanti bisa bergerak cepat. Sementara untuk
Pelabuhan Calang masih butuh infrastruktur tambahan seperti break water, karena
sementara ini ekspor dari Calang baru bisa
5000 ton, sementara baru feasible kalau mencapai 10.000 ton, " demikian pungkas
Makmur.
Soraya