Banda Aceh-Terkadang ide
bisnis bisa datang dari mana saja, seperti yang dialami Cut Ika Liana yang memiliki
usaha Abon Keumamah di bawah brand Cil Food. Berawal dari acara syukuran rumah
baru temannya, dia memperkenalkan Abon Keumamah inovasinya. Tak disangka banyak
yang menyukai, dan kemudian memesan untuk dibuatkan dan menjadi lahan bisnis.
Usaha
kuliner khas Aceh tersebut, tanpa terasa sudah berjalan selama 6 bulan. Cut Ika
Liana yang dulunya dikenal sebagai seorang penyanyi, kini berubah haluan
menggeluti dunia bisnis kuliner bersama sang suami T Muammar.
Ditemui
media ini saat menjadi salah satu peserta pameran di Stand Arena Aceh Agro Expo
2019 di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh pada Minggu (17/11) lalu, dia bersama
sang suami berbagi cerita perjalanan usahanya.
“Saat
ini selain memproduksi Abon Keumamah juga ada Udang Crispy Mini, Serundeng
Kelapa dan Sambal Bawel. Untuk Abon Keumamah ada 4 variasi rasa yaitu Tuna
Pedas, Tuna Original, Tongkol Pedas dan Tongkol Original dengan kisaran harga
Rp 25.000-Rp 30.000 per 100 gram, “ paparnya.
Abon
Keumamah buatan Cut Ika Liana ini terasa gurih dan cocok sebagai lauk kering,
sehingga bisa menjadi oleh-oleh, atau dibawa saat perjalanan jauh. Produknya
dikemas menarik menggunakan alumunium foil dengan ukuran 100 gr, 250 gr dan 500
gr.
Ditambahkannya,
keunggulan dari produk Abon Keumamahnya tidak memakai bahan pengawet sehingga
bisa bertahan 2,5 bulan pada suhu ruang dan 5 bulan penyimpanan dalam kulkas.
Untuk proses produksinya masih skala rumah tangga di Kajhu dengan proses
pemasakan hingga 3 jam, sehingga benar-benar kering, terang Cut Ika Liana.
Sementara
itu, T Muammar mengatakan, “Kami
ingin usaha ini bisa membuat lapangan kerja baru, pelan-pelan kami ingin
menambah jumlah alat dan memakai karyawan untuk meningkatkan produksi. Selama
ini baru mampu produksi 3 kali seminggu, dengan sekali produksi sekitar 8-12 Kg ikan segar yang menghasilkan abon 4-6 Kg.
Lebih
lanjut, T Muammar mengatakan untuk
pemasaran masih secara online dan mengikuti pameran untuk mengenalkan produknya.
“Permintaan lumayan tinggi namun kita masih terkendala dalam skala produksi,
usaha ini juga mampu mendapatkan income yang lumayan, “ pungkasnya.
Soraya