Banda Aceh - Mengantisipasi pandemi virus corona yang terus menyebar, sejumlah fasilitas di RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh seperti ruang isolasi, alat pelindung diri (APD), dan masker N95 akan terus ditingkatkan.
Demikian ungkap Direktur RSUDZA Dr dr Azharuddin SpOT-(K) Spine FICS kepada sejumlah media di Auditorium RSUDZA Banda Aceh pada Jumat (20/03)
Hingga saat ini belum ditemukan pasien positif Covid-19 di Aceh, dan ruang isolasi yang tersedia baru 6. Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, RSUDZA akan menambah 12 kamar dan ruang isolasi lengkap beserta fasilitas penunjangnya.
Begitu juga dengan APD yang menyerupai baju astronot, persediannya semakin menipis. Pihaknya sudah memesan ke pemerintah pusat, namun memang barangnya tidak tersedia karena kondisi darurat, sementara anggaran sudah disiapkan.
"Ruang isolasi yang dimiliki RSUDZA hanya enam ruang, sementara pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat ada enam orang. Tapi, empat diantaranya sudah dipulangkan karena negatif virus corona. Karena itu, kita tetap melakukan penambahan bed dan ruang isolasi untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien,” jelas Azharuddin.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Aceh Saiful A Gani mengatakan dana tidak terduga dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2020 sebesar Rp181 miliar, yang akan digunakan untuk menyiapkan perlengkapan penanganan Covid-19 bisa dicairkan.
"Dana itu boleh dicairkan kalau sudah ditetapkan daerah kita, sebagai daerah bencana. Ada aturan-aturan dibawahnya, yaitu Peraturan Gubernur (Pergub), perencanaan, tinggal teknis saja sebenarnya, " papar Saiful A Gani yang akrab disapa SAG.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menghimbau untuk tetap menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan, menjaga kesehatan, dan menghindari keramaian agar aman dari penyebaran wabah virus corona.