Banda Aceh -Ombudsman RI Perwakilan Aceh bersama dengan awak media melakukan pemantauan langsung ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang terhadap kesiapan petugas dalam menghadapi dampak Virus Corona (Covid-19), pada Sabtu (14/03/2020).
Berdasarkan hasil pantuan dilapangan, saat ini Bandara SIM telah menyiapkan berbagai alat untuk menghadapi jika ada yang terinfeksi virus tersebut.
"Kami mengajak para pewarta untuk melihat langsung kesiapan petugas, dan kelengkapan alat-alat, demi terciptanya rasa aman bagi masyarakat terhadap penyebaran virus yang berasal dari Wuhan China tersebut. Hal ini kami lakukan untuk dikabarkan kepada masyarakat oleh rekan-rekan media, " jelasTaqwaddin saat melakukan pemantauan langsung di Bandara SIM.
Ditambahkannya, dari informasi yang dihimpun, petugas telah siaga dengan personil yang berjumlah 14 orang yang terdiri dari 2 orang dokter dan paramedis serta petugas non medis. Selain personil, pihak KKP juga tersedia berbagai peralatan medis guna memindai dan penanganan penumpang, terutama penumpang yang datang dari luar negeri.
"Saat ini kami telah menyiagakan para petugas dan peralatan, hal ini memang sudah jauh-jauh hari kami persiapkan sebenarnya sebelum isu virus ini merebak, " kata Pattimura, Kordinator Kesehatan Bandara Sultan Iskandar Muda saat ditanyai awak media bersama Tim Ombudsman RI Aceh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, adanya kejadian dugaan orang terpapar Virus Corona di RSUZA Banda Aceh bukanlah rujukan dari pihak bandara. Tapi merupakan masyarakat yang telah lama pulang dari luar negeri, lanjutnya.
"Iya kita tidak ada mengirimkan ataupun merujuk pasien dari petugas kesehatan bandara ke pihak RSUZA, itu bisa jadi masyarakat yang datang berobat langsung ke rumah sakit tersebut. Karena berdasarkan hasil pantauan kami dengan thermo screning di bandara, tidak ada saat ini penumpang yang terjangkit, " tutur Pattimura.
Hasil pantauan Ombudsman dan awak media, di Bandara SIM tersedia alat thermo screning, shot screning, tabung penutup pasien jika terjangkit virus (bilik isolasi), juga tersedia ambulance yang siaga membawa pasien ke rumah sakit yang telah ditunjuk.
Saat ini ada beberapa rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi jika ada pasien yang terindikasi virus corona, salah satunya yaitu RSUZA Banda Aceh.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh berharap kepada masyarakat agar tidak panik terhadap wabah virus yang membahayakan tersebut, jika ada kecurigaan ataupun dugaan terinfeksi Virus Corona agar segera menghubungi petugas kesehatan.
Menurutnya, semua harus bersinergi dan berkordinasi memberantas ataupun mencegah penyebaran virus corona, baik pemerintah, awak media, petugas kesehatan, TNI/Polri, maupun masyarakat.
"Kami berharap kita semua kooperatif dan koordinatif dalam hal memerangi atau pun mencegah virus ini, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, petugas kesehatan, para pewarta, TNI/Polri, dan masyarakat agar bersinergi. Selanjutnya jangan panik terhadap isu yang menyebar, sebaiknya dilakukan chek and rechek dulu jika ada informasi penyebaran di masyarakat. Agar tidak tersebar isu yang kemudian membuat kepanikan terhadap publik, " paparnya.
"Selanjutnya, saya mengharapkan dengan kunjungan yang melibatkan para wartawan ini dimaksudkan agar media memberitakan fakta yang sesungguhnya terjadi terkait penyebaran virus corona ini. Apalagi masalah ini sudah pendemik. Sudah luar biasa. Sehingga menjadi isu yang sensitif. Karenanya, diperlukan penanganan dan pemberitaan yang ekstra cermat. Hal ini penting agar publik mendapatkan berita yang faktual, benar, tepat, dan akurat, " demikian tutup Dr Taqwaddin.