Banda Aceh - Untuk menyelamatkan ekonomi di tengah pandemi ini, Jokowi mengumumkan sembilan kebijakan yang ia sampaikan pada Selasa (24/3/2020).
"Pemerintah terus bekerja keras untuk mengantisipasi hal ini, untuk mengatasi daya beli masyarakat, untuk mengurangi risiko PHK dan mempertahankan produktivitas ekonomi, produktivitas masyarakat di seluruh wilayah tanah air Indonesia," kata Jokowi.
Berdasarkan pernyataan Jokowi tersebut, Afwal Winardy Ketua Apersi Aceh pada Kamis (09/07), mengatakan kegiatan diskusi via zoom meeting bersama Direktur Penyaluran Pembiayaan BP-Tapera Dwi Nugroho, Kepala PKP Provinsi Sumatera Utara, Bank Sumut dan PT. Bank Aceh Syariah beserta pengembang Apersi Aceh dan Sumut tanggal 8 Juli 2020 cukup menarik, karena skema pembiayaan bisa mencapai harga rumah type 70 m2 dan hanya cukup menjadi peserta Tapera saja bagi sektor pekerja informal.
"Khusus ASN, TNI-Polri sudah menjadi kewajiban setiap bulan, sudah termasuk tabungan perumahan. Pelaksanaan Tapera sesuai Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan serta Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Tabungan Perumahan Rakyat, " lanjutnya.
Afwal menyebutkan, DPD Apersi Aceh dalam waktu dekat ini, juga akan mempersiapkan calon lokasi perumahan KPR Tapera dengan bekerjasama instansi pemerintah
Saat dihubungi oleh pihak media Ketua Apersi sedang melaksanakan penyerahan sertifikat Pelatihan Developer ke-III bersama para Ketua Korwil Kota Langsa, Ketua Korwil II (Banda Aceh, Aceh Besar, Sigli dan Bireuen), Ketua Korwil Abas juga para pengembang yang telah mengikuti pelatihan.
"Kami para pengurus Apersi Aceh sangat mengharapkan kepada ASN, TNI-Polri terutama masyarakat informal bisa memanfaatkan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Dengan cara menabung harian, mingguan supaya bisa memperoleh KPR nantinya. Dengan harapan selain bank yang tergabung dalam Himbara kita juga sangat mengharapkan peran penting PT. Bank Aceh Syariah bisa berperan aktif dalam merumahkan masyarakat Aceh, khususnya dengan kemudahan berbagai persyaratan. Dan kita berharap pemerintah daerah bisa mengambil peran penting mewujudkan keluarga sakinah mawaddah untuk menciptakan generasi masa depan yang cemerlang, " paparnya.
Ditambahkannya, disektor perumahan banyak unit usaha yang bisa menggerakkan industri perekonomian, di Aceh contohnya bisa memberikan peluang ekonomi pada pabrik batu-bata, tukang dan panglong-panglong material bisa bergerak.
"Bahkan para pengusaha properti juga penyumbang PAD terbesar. Saat ini di Apersi ada sekitar 170 perusahaan pengembang hampir di semua kabupaten kota di Aceh. Sampai saat ini masih mengeluh karena belum adanya realisasi KPR, hampir semua calon konsumen merupakan pekerja informal, " urainya.
Saat dikonfirmasi isu yang beredar bahwa Ketua Apersi Aceh akan mencalonkan Ketua Umum Apersi, dia hanya tersenyum sambil mengatakan, " Jika itu harapan dan doa dari pengembang, semua dewan pengurus daerah Apersi saya akan siap tentunya. Apersi kedepan harus lebih baik dengan manajemen terarah, dan fokus membantu pengembang di seluruh wilayah Indonesia."
Red