Banda Aceh - Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh menyelenggarakan Malam Penganugerahan Penghargaan Kualitas dan Produktivitas Sidhakarya Tahun 2020 di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, pada Rabu malam (9/12).
Penghargaan tersebut diberikan untuk perusahaan skala kecil dan menengah yang dinilai memiliki kinerja produktivitas yang baik. Selain itu, juga diberikan kepada bupati atau walikota yang berhasil memberikan dukungan, dan binaan terhadap perusahaan.
Penghargaan Siddhakarya langsung diserahkan oleh Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, kepada enam pimpinan perusahaan dan bupati.
Enam perusahaan tersebut, adalah tiga diantaranya adalah kategori kecil, yaitu CV Mont G Furniture, jenis usaha spring bed mewakili Kabupaten Aceh Utara. Kemudian UD Maja, jenis usaha pengolahan dendeng sapi mewakili Kabupaten Aceh Besar dan UD Mawar Indah jenis usaha pengolahan tempe mewakili Kabupaten Bireuen.
Kemudian, tiga perusahaan dengan kategori menengah, yaitu, CV Dua Prima Lestari, jenis usaha produksi air minum kemasan, mewakili Kabupaten Aceh Barat Daya. Selanjutnya adalah Eva Kalori, jenis usaha roti, mewakili Kabupaten Aceh Barat dan Horas Kopi Gayo, dengan jenis usaha pengolahan kopi, mewakili Kabupaten Aceh Tengah.
Sedangkan, para bupati yang menerima penghargaan tersebut, yaitu, Bupati Aceh Besar, Bupati Aceh Barat, Bupati Aceh Barat Daya, Bupati Aceh Tengah, Bupati Bireuen, dan Bupati Aceh Utara.
Gubernur Aceh, dalam sambutannya mengatakan, pemberian penghargaan Siddhakarya merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan perusahaan dalam menerapkan konsep kualitas dan produktivitas di lingkungan usahanya.
Untuk menentukan perusahaan yang mendapatkan penghargaan Siddhakarya ini, tentu ada sejumlah kriteria yang digunakan oleh tim penilai, lanjutnya
“Saya yakin kredibilitas, validitas, dan legitimasi perusahaan yang mendapat penghargaan ini bisa dijamin. Jadikan penghargaan ini sebagai cambuk untuk meningkatkan prestasi, dan dapat ditular bagi perusahaan lain,” urai Gubernur.
Ditambahkannya, Pemerintah Aceh terus berupaya mendorong para pelaku usaha, agar meningkatkan produktivitasnya. Keberadaan dunia usaha sangat penting dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan, lanjutnya.
“Produktivitas yang baik tentu menjadi gambaran tentang iklim investasi yang sehat, sehingga mampu memberi daya tarik bagi perkembangan sektor usaha lainnya,” sebutnya.
Dijelaskannya, salah satu upaya untuk mendorong produktivitas usaha adalah dengan memberi perlindungan, dan kepastian hukum bagi semua investasi yang berkembang di Aceh.
“Segala administrasi yang berkaitan dengan investasi juga kita permudah, untuk memastikan tidak ada lagi birokrasi yang rumit, dan berbelit untuk perizinan investasi di daerah ini,” imbuh Nova
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Ir Iskandar Syukri MM MT mengatakan, para penerima penghargaaan Siddhakarya dari gubernur, nantinya akan diusulkan untuk bersaing di tingkat nasional, agar mendapatkan penghargaan Paramakarya dari presiden.
Iskandar menjelaskan ada 18 perusahaan kecil dan menengah yang mendaftar untuk mendapatkan penghargaan Siddhakarya. Kemudian, setelah diseleksi oleh tim penilai hingga diperoleh 3 perusahaan kecil, dan 3 perusahaan menengah terbaik.
Dia berharap kepada perusahaan yang mampu mengembangkan usahanya, maka akan membantu program pemerintah untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan, yakni untuk mengurangi pengangguran di Aceh.
“Untuk perusahaan yang belum mendapatkan penghargaan kita terus mendorong dan memberikan pelatihan untuk peningkatan produksi, dan peningkatan kualitas produksi, " demikian pungkasnya.
Red