Stavanger- Cara membangun rumah disetiap tempat
memang berbeda-beda menurut kebiasaan dari masyarakat dilokasi itu, di Norwegia
membangun rumah sangatlah rumit, karena warga negara itu tidak diperbolehkan
oleh pemerintahnya untuk membangun rumah sendiri.
Di Norwegia setiap warga negara tidak memiliki hak milik atas
tanah, semua tanah adalah milik Raja, jika seorang warga ingin memiliki rumah,
maka mereka dapat membelinya dari perusahaan perumahan yang sudah memiliki izin
dari pemerintah.
Lalu jika suatu ketika ada bagian rumah yang rusak dan perlu
diganti, warga diwajibkan untuk meminta izin perbaikan dari pemerintah, itupun
tidak boleh berbeda dengan kondisi sebelumnya, sampai kepada hal terkecil
seperti penggantian engsel jendela, harus sama dengan semula dan tidak merubah
bentuknya.
Semua itu terjadi karena pada saat pembangunan rumah oleh
insinyur di negera Skandinavia itu, mereka meminta sampai dengan tangisan
kepada raja atau dipanggil Harald oleh rakyatnya, agar rumah yang mereka bangun
tidak dirubah lagi.
Dengan persyaratan yang begitu rumit rumah yang dibangun oleh
para insinyur Norwegia bertahan hingga ratusan tahun, rata-rata rumah yang ada
dipusat kota Stavanger telah berusia 600 tahun, beberapa bangunan memiliki usia
yang lebih lama.
Para insinyur Norwegia pada masa lalu membangun rumah kayu
berlantai tiga, yang mereka peruntukkan untuk tempat penyimpanan dilantai I,
ruang makan dan tamu dilantai II dan ruang tidur dilantai III.
Setiap rumah bertingkat seperti itu memiliki pintu utama yang
harus dilewati, ditempat itu sudah ada tempat untuk menyimpan sepatu, gantungan
mantel dan payung, baru kemudian masuk kepintu disetiap lantai melalui tangga.
Di Norwegia jarang sekali kita melihat rumah berkontruksi
beton, warga lebih memilih rumah kayu, alasannya bila menghadapi musim dingin
mereka tidak sampai kedinginan.
“Rumah berkontruksi beton dalam musim dingin kondisi didalam
rumah bisa lebih dingin dari diluar rumah.” Kata Amiruddin seorang warga kota
Stavanger.
Secara umum rumah di Norwegia memiliki fasilitas lengkap yang
diberi oleh pemerintah, seperti pemanas ruangan, peti tempat penyimpanan
makanan, kulkas dan peralatan dapur yang lengkap.
Norwegia juga tidak membebankan biaya pemakaian air kepada
rakyatnya, pemerintah hanya menagih pemakaian listrik.
Disetiap rumah disediakan tiga tong sampah besar beroda untuk
diisi sampah sesuai jenisnya, baik untuk sampah bahan makanan, sampah plastik
dan sampah kayu ditempatkan terpisah.
Semua sampah ini tiga hari sekali diambil oleh petugas yang
langsung mendorong tong ke mobil pengangkut sampah, secara mekanik sampah itu
dituangkan kedalam truk .
Pemerintah juga selalu merapikan lingkungan dengan memotong dahan pohon yang sudah mulai membesar, mereka juga menanam banyak pohon untuk kenyamanan warga.
Mereka membuat rumah dan lingkungan bergitu nyaman, sampai-sampai saluran pembuangan air tidak terlihat dimana mereka tempatkan, semua tertutup rapi, disetiap depan rumah dibuat jalan, disetiap beberapa rumah selalu disediakan taman untuk bermain anak-anak.
Begitulah Norwegia memberi pelayanan terbaik untuk warganya
sehingga mereka betah dinegara ujung dunia itu.
Tarmizi Alhagu