Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengajak para pengusaha dari Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) menanamkan investasi di Banda Aceh.
Ajakan ini disampaikan mantan Dirut BPD ini, saat memberikan sambutan pada acara Silaturrahmi Bisnis (Silabis) ke 12 ISMI, Rabu (16/62021) di Hermes Palace Hotel Banda Aceh.
Di depan Ketua Umum ISMI Pusat, Ilham Habibie, Sesmen Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim serta para peserta Silabis memastikan ibukota Provinsi Aceh memiliki iklim investasi yang sangat kondusif. Ia pun memastikan Pemko akan memberikan kemudahan layanan perizinan jika ISMI berinvestasi di 'Kota Gemilang'.
Dalam kesempatan ini, Aminullah juga menyampaikan sekilas perkembangan UMKM di Banda Aceh yang saat ini jumlahnya mencapai 15.107 unit. Sebagai kota perdagangan, pendidikan, budaya dan pariwisata, sektor usaha mikro kecil dan menengah terus berkembang meski sempat melambat karena diterpa pandemi Covid-19. Namun Pemko Banda Aceh bekerja keras membuat UMKM survive dan tetap berdaya di tengah wabah Corona.
Aminullah menyampaikan, kota dengan luas sekitar 61 KM persegi tidak memiliki lahan perkebunan, namun sektor pariwisata menjadi andalan. Ia meyakini ketika pariwisata maju maka UMKM juga ikut maju.
Namun, lanjutnya dalam memberdayakan UMKM ada sejumlah kendala yang dihadapi. Untuk persoalan modal usaha sudah teratasi karena dirinya telah membentuk Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) PT Mahirah Muamalah. Lewat lembaga tersebut, pelaku usaha kecil di Banda Aceh sangat mudah mendapatkan pinjaman modal usaha. Namun kendala lain yang dihadapi adalah di bidang kemasan dan pemasaran.
Ia pun meminta Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan ISMI ikut berkolaborasi dengan Pemko dan berkontribusi mencari solusi kendala tersebut.
"Untuk modal mungkin sudah teratasi karena sudah ada Mahirah. Tinggal kemasan dan pemasaran saja. Saya harap Kementerian Koperasi dan UKM bersama para saudagar ISMI juga mau berkolaborasi, membantu mencarikan solusi dan ikut mempromosikan ke seluruh nusantara bahkan hingga ke manca negara karena produk-produk lokal unggulan di Banda Aceh ini sebenarnya sangat berkualitas," pinta Aminullah.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa Aminullah juga mempromosikan wisata Banda Aceh, kota tua berusia 816 tahun yang memiliki sejumlah destinasi wisata menarik, baik wisata budaya, wisata sejarah, wisata tsunami, wisata religi hingga kuliner 3E yang menggugah selera.
"Alhamdulillah kota ini merupakan kota pusaka, telah ditetapkan sebagai ibukota kebudayaan Indonesia oleh forum JKPI. Selain itu untuk destinasi wisata, Museum Tsunami baru saja mendapat kan anugerah API dengan katagori destinasi wisata unik terpopuler tahun 2020," ungkapnya.
Hanya saja, lanjut Aminullah, saat ini sejumlah lokasi wisata di Banda Aceh ditutup sementara karena status zona merah Covid-19.
"Namun para peserta Silabis ISMI masih bisa keliling menikmati kuliner kota ini. Ada kopi yang sangat enak, di sini ada istilah secangkir kopi sejuta cerita. Kita bisa keliling nanti dan saya minta tolong habiskan uang untuk berbelanja di kota ini," ujar Aminullah disambut tepuk tangan anggota ISMI.
Di penghujung acara, Aminullah Usman menyerahkan cindera mata untuk Sesmen Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim dan Ketum ISMI Ilham Habibie.
Tak lupa ia juga menyerahkan proposal pengajuan kepada Kementerian untuk pembangunan kios bagi para pedagang kaki lima, tempat pengemasan produk UMKM dan juga Pusat Layanan Usaha UMKM Terpadu di Kota Banda Aceh.
"Semoga dapat menjadi pertimbangan dari Bapak Menteri, saya kira ini dapat menjadi solusi nyata untuk membuat masyarakat maju dan sejahtera," kata wali kota.
Red