Ujong Bate- Selama pandemi covid-19 penghasilan pelaku usaha dikawasan
wisata pantai Ujong Bate, Aceh Besar, mengalami penurunan yang cukup besar,
paling tinggi pedagang minuman dan makanan disini hanya laku 150 rupiah sehari,
ujar Asmawati seorang pedagang disana.
Dengan jumlah uang segitu hanya
bisa mendapat keuntungan 10-20 ribu rupiah saja, “kami harus membayar kelapa
muda, 10 buah saja sudah seharga 50 ribu rupiah.”
Asmawati mengatakan dengan
penghasilan seperti itu dia sangat kesulitan membiayai kehidupan dirinya dengan
beberapa anak, apalagi harus ditambah
dengan membayar sewa rumah didesa Ladong tempat dia tinggal.
Wanita ini mengaku tidak punya rumah sendiri, meski dia sudah berulang kali meminta bantuan kepada pemerintah dan aparatur desa, namun karena tidak memiliki tanah sendiri, bantuan tidak dapat diberikan, sementara dirinya sudah tidak memiliki suami lagi yang tewas saat konflik Aceh belasan tahun lalu.
Fasilitas Wisata Rusak Tak Terawat.
Kondisi lokasi wisata memang
terlihat sangat sepi, sampai siang hari menurut petugas yang menjaga pintu
masuk hanya mendapat 45 ribu rupiah, dengan harga tiket masuk Rp.3000/orang,
yang terlihat justru beberapa ekor sapi mencari makan ditempat itu, bahkan
seekor sapi kedapatan sedang membuang kotoran.
Sebuah mushalla yang dibangun
pemerintah terlihat sudah mengalami banyak kerusakan, loteng dan dindingnya
rusak, demikian pula beberapa tempat
duduk untuk pengunjung, bagian atap dan lotengnya rusak, cat pada tiang dan
dinding yang berwarna putih sudah memperlihatkan semen langsung, ketika coba
dipegang, terlihat menempel cat putih itu di ujung jari.
Tarmizi Alhagu