https://youtu.be/4BMqEeIf15A
Lampanah- Berjarak sekitar 60 kilo meter
sebelah timur kota Banda Aceh, Lampanah
adalah sebuah wilayah perkampungan yang berada tepat dibawah kaki pegunungan
Seulawah, bertopografi perbukitan dengan
batuan besar bertebaran dipermukaan tanah.
Menurut sebuah sumber ilmiah, Lampanah adalah wilayah yang
berada dibawah gunung Lamteuba yang meletus sekitar 1000 tahun lalu, muntahan dari isi perut gunung Lamteuba
itulah yang membuat pemukiman Lampanah penuh dengan batu besar, tidak hanya
diatas tanah, tetapi dibawah tanahnya juga berisi batu berbagai ukuran yang
sangat tebal.
Sangat jarang kita bisa melihat pohon pohon besar yang tumbuh
di desa ini, hampir seluruh permukaan tanah ditumbuhi rerumputan dan tumbuhan
semak, manyoritas pohon yang sangat banyak tumbuh adalah sejenis buah mirip
anggur dengan rasa kelat, warga setempat menyebutnya boh jambe kleng.
https://youtu.be/d7Q7OPsKAT8
Bila berada di Lampanah, kemanapun kita memandang yang tampak
hanyalah padang rumput dan semak belukar, selain tebaran batu-batu besar yang
terkadang memiliki ukuran beberapa meter,
begitulah pemandangan Lampanah sebuah wilayah permukiman yang memiliki
beberapa desa seperti desa Beureuneut, desa Lampanah dan desa Leungah.
Penuh Padang Rumput.
Karena padang rumput yang sangat luas itulah mungkin yang
membuat warga wilayah ini melakukan budidaya sapi sangat banyak, rata-rata
warga memiliki sapi 20 ekor sampai 30 ekor, bahkan banyak yang lebih dari itu,
hanya sedikit warga yang memelihara sapi 2-3 ekor saja.
Sapi-sapi diLampanah dilepas begitu saja, berkeliaran mencari
makan diberbagai padang rumput, terkadang sapi terlihat sedang merumput dibahu
jalan, terkadang diatas perbukitan atau berbagai lahan kosong lainnya.
Dengan kondisi desa dikelilingi gunung dan hutan perbukitan,
juga lembah, membuat sapi-sapi disini tidak kesulitan mencari makan, semuanya
tersedia dilingkungan desa Lampanah, bila sapi tidak merumput dipadang
rumput, tentu masuk kehutan atau turun
kelembah mencari rumput.
Soal rumput sebagai pakan utama sapi tidak menjadi persoalan
di wilayah Lampanah Leungah, meskipun
dalam kondisi musim kemarau, limpahan rumput masih tersedia dilembah-lembah,
karenanya tidak heran setiap warga masyarakat didesa ini memiliki puluhan ekor
sapi.
Sapi menjadi sumber penghasilan terbesar warga, dari hasil
penjualan sapi mereka membangun rumah dan membeli kenderaan bermotor, sementara
untuk kebutuhan sehari-hari warga sudah terpenuhi dari panen padi dan panen
kelapa.
Kaya Hasil Alam.
Selain lokasi yang sangat cocok untuk budidaya sapi, Lampanah
adalah sentra produksi kelapa yang sangat besar, ada ratusan hektar kebun
kelapa disini, selain itu sebagian kecil
warga juga melakukan budidaya ikan dan udang, juga ada warga yang menjadi
nelayan.
Lampanah memang memiliki sumber daya hutan dan lautan yang sangat
komplit, letaknya yang berada dibawah
gunung Seulawah dan berdekatan dengan laut, membuat mereka memiliki
segalanya, membuat hidup warga disini
sangat makmur meskipun hidup didaerah terpencil yang sangat jauh dari kota.
Dari hasil hutan warga sering mendapatkan rotan yang mereka
ambil dipegunungan, terkadang para warga juga bersama-sama memburu rusa untuk
dikomsumsi.
Lampanah tidak dapat dipungkiri adalah desa kaya ditimur
Banda Aceh, warganya hidup terpencil terpisah dengan komunitas masyarakat lain,
di barat mereka terpisah dengan masyarakat Krueng Raya, di timur terpisah
dengan warga Laweung dan di Selatan terpisah dengan masyarakat Lamteuba,
begitulah Lampanah melakoni hidupnya ditengah peradaban yang telah berubah.
Tarmizi Alhagu.