Banda Aceh- Pengalaman menjadi pasien covid-19 diceritakan oleh seorang
warga Pasie Beutong Nining Khairani, mulai saat dia dan keluarga diabaikan oleh
Puskesmas Darul Imarah hingga kedatangan tim tracer kerumahnya.
Berbagai penderitaan itu
disampaikan Nining kepada media ini secara tertulis, yang dirangkumnya
dalam bentuk kronologis dari waktu ke waktu, seperti apa kondisi dirinya selama mengalami masa isolasi
covid- 19.
Wanita ini juga
menceritakan bagaimana kemudian petugas Puskesmas Darul Imarah dan aparat desa
Pasie Beutong, datang kerumahnya mengantarkan bantuan dan meminta maaf,
setelah pemberitaan dirinya muncul di media.
Berikut ini kami
tampilkan untuk anda kronologis yang disampaikan Nining Khairani secara
utuh :
[3/8 15:18] Kak Ning: Saya tanya, untuk apa dan
tugas nya apa, katanya lihat di internet kami buru buru mau ke rumah lain dan
stiker cuma satu
[3/8 15:18] Kak Ning: Malam ini,30 Juli 2021
tiba tiba datang Babinsa Polri minta no hp suami saya, lalu foto stiker Tim
Tracer ( pelacak) yang seolah ditempel..
[3/8 15:18] Kak Ning: Mereka cuma perlu data
[3/8 15:18] Kak Ning: Saya tanya, kenapa
sekarang baru datang, kami udah sembuh dan udah selesai isolasi mandiri
[3/8 15:18] Kak Ning: Mereka menelpon ulang,
karena lupa no hp saya, untuk melengkapi data, namun saya tidak memberi nya
[3/8 15:18] Kak Ning: Rupanya petugas Puskesmas
akan datang di hari kesepuluh isolasi mandiri,tuk melihat apa pasien sembuh
atau meninggal dunia
Juga untuk data bagi segala Tim ...
[3/8 15:18] Kak Ning: Lalu dijawab Kapolsek
Darul Imarah
[3/8 15:19] Kak Ning: Wa'alaikumsalam...mhn maaf
sebelumnya....ini baru sy tau....mungkin bhabin d lapangan kurang
mengerti..nanti saya sampaikan utk d tempel...tujuannya apabila ada masyarakat
mengalami gejala covid,masyarakat mudah utk menghubungi petugas..tujuannya mmg
utk d tempel...supaya masyarakat tau kmn mau mengadu/atau menghubungi petugas
kesehatan....
Dan mengenai hal lainnya yg ibu sampaikan..akan
sy sampaikan ke pihak Puskesmas /Dokter dan pihak camat...
Mhn maaf atas ketidak nyamanan ibu
sekeluarga....🙏🙏
[3/8 15:21] Kak Ning: Saya panggil... kenapa
tidak ditempel, supaya kami bisa hubungi jika terjadi sesuatu.. saya foto
stiker ditangan nya dan minta no hp
[3/8 15:21] Kak Ning: Tadi malam,30 Juli 2021
selesai Maghrib ada datang Babinsa bernama Imam dan seorang lagi saya tidak
tanya namanya, katanya Tim Tracer pasien covid19
[3/8 15:21] Kak Ning: Mereka tanya no hp suami
saya, foto stiker daftar nama Tim Tracer dan no hp... tapi stiker nya dicabut
lagi... lalu pergi
[3/8 15:21] Kak Ning: Assalamualaikum...
Pak... saya warga Pasheu Beutong Kecamatan Darul
Imarah, pasien Isoman covid19 yang Isoman sejak
14 - 22 Juli 2021
Alhamdulillah sekarang udah sembuh
[3/8 15:21] Kak Ning: Nining tanya apa itu Tim
tracer, kenapa saat kami sembuh datang nya, harus nya dampingi pasien Isoman
sejak awal..
[3/8 15:21] Kak Ning: Jawabannya, lihat internet
tugas nya, kami sibuk, stiker cuma satu,ini mau buat laporan
[3/8 15:21] Kak Ning: Lalu lewat hp suami ,
mereka minta no hp Nining tuk lengkapi data tapi nggak kasi, karena nama dan no
hp yang datang tidak ada didaftar stiker...
[3/8 15:21] Kak Ning: Katanya Tim Tracer nggak
sempat datang...
[3/8 15:21] Kak Ning: Pak...
Saya mau pastikan benarkah itu
[3/8 15:21] Kak Ning: Ini no hp yang hubungi
suami saya
[3/8 15:21] Kak Ning: Pak... kami udah di
kecewakan oleh pelayanan Puskesmas jangan sampai jadi korban lagi ..y
Berjuang melawan virus covid19 sudah cukup
menderita ...
Demikianlah sebuah
pengalaman seorang pasien yang menceritakan bagaimana dia melewati hari-hari
selama mengalami covid-19, Nining Khairani sendiri sekarang mengaku sudah
sembuh, dia dan keluarga sudah melakukan aktivitas seperti sedia kala.
Tarmizi Alhagu.