Banda Aceh –
Rombongan delegasi Pemerintah Aceh telah berada di Dubai, Uni Emirat Arab sejak
beberapa hari terakhir. Kunjungan kedinasan itu dipimpin Gubernur Aceh, untuk
menghadiri dua agenda besar yang telah dijadwalkan sebelumnya. Hal itu
disampaikan Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA di Banda Aceh, Minggu 31
Oktober 2021.
Kedua agenda tersebut, yaitu
pertama, terkait kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Uni Emirat
Arab. Dalam kunjungan itu Presiden direncanakan membahas kelanjutan proses MoU
Pemerintah Aceh dan Murban Energy terkait investasi di Pulau Banyak Aceh
Singkil.
Terkait hal itu, Presiden
Jokowi bahkan memerintahkan langsung Gubernur Aceh untuk hadir ke Dubai guna
menyukseskan tindaklanjut MoU Pemerintah Aceh dan Murban Energy. Perintah itu
disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi
Covid-19 di Aceh dalam kunjungannya Kamis (16/9/2021) lalu.
“Dalam hal ini Gubernur Aceh
bagian dari delegasi Presiden Indonesia terkait MoU Pemerintah Aceh dan Murban
Energy,” ujar MTA.
MTA juga menerangkan,
mengingat pentingnya agenda yang langsung dihadiri Presiden bersama beberapa
Menteri itu, maka Gubernur menyimpulkan wajib hadir walau harus memakai alat
bantu jalan sebagaimana saran tim medis. Hal itu dikarenakan kondisi fisik
Gubernur yang belum lama ini mengalami kecelakaan dan harus menjalani operasi.
Selain itu, kata MTA, terkait
MoU dengan Murban Energy, Gubernur juga mengikutsertakan beberapa pihak dan
pejabat terkait. Seperti pimpinan DPRA beserta komisi terkait, pejabat terkait
dan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil yang semua itu menjadi bagian dari
delegasi Indonesia.
Sementara itu, agenda kedua
Nova di Uni Emirat Arab yakni untuk mengikuti Event Dubai Expo. Dalam hal ini
Pemerintah Aceh ikut serta memenuhi undangan Kementerian Perdagangan RI.
“Dimana Pemerintah RI diundang oleh pihak Uni Emirat Arab untuk ikut serta pada
event “World Expo Dubai” yang diikuti oleh lebih dari 193 negara dunia. Pihak
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan mengundang Pemerintah Daerah
termasuk Aceh untuk ambil bagian dalam event Dubai Expo yang sempat tertunda
akibat pandemi tersebut,” sebut MTA.
Pada event Dubai Expo, lanjut
MTA, Aceh mengikuti tiga agenda, yakni business forum yang melibatkan DMPTSP,
BPKS dan PT PEMA, kemudian Kesenian Aceh (cultural performance) yang melibatkan
Disbudpar dan pemeran produk UMKM yang melibatkan Disperindag dan Bank Aceh
Syariah.
Di sana Pemerintah Indonesia
juga akan mempromosikan potensi-potensi investasi seluruh Indonesia kepada
negara luar, termasuk Aceh.
Lebih lanjut, kata MTA, Dubai Expo ini berlangsung selama 6
bulan, dan Pemerintah Indonesia akan ikut ambil bagian secara full time.
Terkait jadwal, secara tentative telah diatur oleh pihak pemerintah pusat
dengan membagikan beberapa kementerian dan pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, Aceh
mendapatkan jadwal yang sangat istimewa bersamaan dengan kehadiran Presiden.
Kita akan ikut Dubai Expo sejak 29 Oktober – 4 November 2021,” kata MTA.
Untuk event Dubai Expo,
Pemerintah Aceh juga disebut mengikutsertakan beberapa dinas terkait seperti
Disbubpar, Disperindag dan DPMTSP. Selain itu turut ikut juga BPKS, PT. PEMA,
HIPMI, Bank Aceh Syariah, Dekranasda dan Tim Kesenian dari ISBI
Red