Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah MT., meletakkan batu pertama Pembangunan Rumah Baitul Mal Aceh, di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jayabaru, Banda Aceh, Jumat (1/7/2022).
Banda
Aceh – Gubernur Aceh, Ir. H. Nova
Iriansyah MT., meletakkan batu pertama Pembangunan Rumah Baitul Mal Aceh, di
Punge Blang Cut, Kecamatan Jayabaru, Kota Banda Aceh, Jumat 1 Juli 2022.
Rumah tersebut dibangun dengan pembiayaan melalui dana infaq masyarakat Aceh.
“Peletakan
batu pertama pondasi ini, bukan hanya menjadi sekadar tanda bahwa sebuah proyek
pembangunan akan dimulai, namun juga menjadi simbol bahwa zakat Infaq dan
sadagah akan menjadi pondasi ekonomi umat. Pondasi terbaik, yang akan membawa
masyarakat Aceh ke dalam sebuah masa depan yang gemilang,” kata Nova Iriansyah.
Ia
berharap, pembangunan rumah tersebut menjadi contoh bagaimana kekuatan ajaran
Islam dapat meningkatkan taraf hidup umatnya.
Pemerintah
Aceh melalui Baitul Mal Aceh, telah melakukan pendataan sejak tahun 2018 atas
calon penerima rumah. Namun, upaya pembangunan Rumah Baitul Mal itu terkendala
regulasi.
“Alhamdulillah, setelah diterbitkannya qanun
Aceh Nomor 3 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas qanun Nomor 10 Tahun 2018
tentang Baitul Mal, pembangunan rumah Baitul Mal dapat dilanjutkan,” kata
Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Rahmad Raden.
Pada
tahap pertama ini, Baitul Mal akan membangun rumah bagi 144 mustahik di lima
kabupaten dan kota, yaitu di Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie dan Aceh
Jaya. Pelaksanaan pembangunan rumah tersebut dilakukan secara swadaya melalui
kelompok masyarakat. “Alhamdulillah perangkat desa sangat kooperatif membantu
kami,” kata Rahmad Raden.
Gubernur
Aceh Nova Iriansyah, mengatakan, dengan dimulainya pembangunan rumah bantuan
itu, artinya zakat, infaq dan sadaqah dari ummat yang terkumpul selama ini,
telah disalurkan secara patut dan tepat sasaran.
“Sungguh
saya bangga dan terharu, bahwa hari ini kita dapat menyaksikan kekuatan serta
kebenaran ajaran Islam tentang bagaimana zakat, Infaq dan sadaqah dapat
membantu ummat keluar dari berbagai persoalan ekonomi,” ujar dia.
Terkait
pelaksanaan pembangunan yang dilakukan dengan swakelola, Nova mengingatkan agar
Baitul Mal Aceh dan perangkat gampong yang terlibat, untuk melakukan upaya
terbaik agar tidak terjadi penyimpangan. Karenanya semua pihak diharuskan untuk
mengawasinya secara bersama-sama, agar tidak terjadi penyimpangan.
Kepada
penerima, Nova berpesan agar memanfaatkan dan memelihara rumah itu dengan baik.
“Ini titipan saudara-saudara kita semua. Konsekuensi penerimanya ya harus
pelihara dengan baik.”
Raziah,
penerima Rumah Baitul Mal asal Punge Blang Cut, menyampaikan terima kasih
kepada gubernur atas bantuan yang diberikan kepadanya. Ia merupakan salah satu
korban Tsunami, yang belum lagi mempunyai rumah. Saat ini ia bekerja sebagai
penjaja kios yang lokasinya berada tepat di depan rumah lama, yang kini sudah
dirobohkan.
“Terima
kasih atas bantuan Bapak Gubernur. Insya Allah saya akan menjaga rumah ini
dengan baik,” kata Raziah.
Kepada
Raziah, Gubernur Nova kemudian juga menjanjikan untuk membangun kembali kios di
depannya rumahnya, paska pembangunan rumah baitul mal selesai.
Hadir
dalam kegiatan seremonial pembangunan rumah baitul mal itu Ketua Komisi VI DPR
Aceh Tgk. Irawan Abdullah, Anggota Komisi VI DPRA Tezar Azwar Abubakar, Kepala
Bappeda Aceh, Kepala Dinas Perkim Aceh, Ketua Badan Baitul Mal, Kepala Biro
Pemotda Setda Aceh, Ketua Dewan Pertimbangan Syariah Baitul Mal Alyasa Abubakar
dan Anggota Baitul Mal Aceh.
Red