Kantor Disperindag Aceh UPTD BPSMB Jalan Banda Aceh-Medan KM 4,5 Meunasah Manyang, Kecamtan Ingin Jaya, Aceh Besar.(Foto Dok) |
Banda Aceh – Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Aceh melalui Keoala UPTD BPSMB mengajak pelaku
usaha ekspor barang berasal dari Aceh agar berkenan menguji barang sample untuk
ekspor dari UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB)
Disperindang Aceh sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA).
UPTD BPSMB Aceh sudah terferivikasi . Sedangkan saat ini dari
fasilitas BPSMB Aceh pertahun diperoleh PAA sebesar Rp. 50 juta-an. “ Melalui
media ini saya berharap rekan-rekan pelaku usaha di Aceh berkenan untuk menguji
sample daripada barangnya itu di BPSMB Aceh, karena BPSMB ini sudah memiliki
sertivikat Komisi Akreditasi Nasional (KAN)”.
Harapan Disperindag
ini diungkapkan Kepala UPTD BPSMB Aceh melalui Kepala Seksi Pengujian, Munawar
Kholi, ST saat ditemui media ini di kantornya di JL Banda Aceh – Medan, KM.
4,5, Menasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis lalu.
Menurut Munawar Choli, Disperindag Aceh melalui UPTD BPSMB terus
melalukan upaya-upaya “jemput bola”, meyakinkan kepada pelaku usaha.
Pertama memastikan ketepatan waktu dari pada terbitnya hasil
laboratorium.
Mampu
Menguji Komoditi Ekspor Yang Diakui Internasional
Saat ini Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB)
yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Daerah ( UPTD) Disnas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Aceh di Banda Aceh, tambah Munawar Choli, sudah memiliki
kapasitas mampu menguji mutu barang komoditi unggulan Aceh yang kualitasnya
diakui pengusaha internasional.
“ Empat komoditi
unggulan Aceh yaitu,biji kopi, biji kakao, minyak atsiri ( nilam dan pala),
sudah terakreditasi oleh Komisi Akreditasi Nasional (KAN). Artinya, pengujian
yang kita lakukan untuk empat komoditi itu sudah diakui oleh pihak
internasional”, katanya.
Munawar Choli
menjelaskan lagi, UPTD BPSMB adalah laboratorium yang melakukan pengujian untuk
komoditi-komoditi unggulan Aceh, terutama untuk biji kopi, biji kakao, minyak
atsiri ( nilam dan pala). Dan minyak sere wangi serta komoditi lainnya.
Jadi, artinya kalau ekportir mau melakukan ekspor dan
komoditinya mau diakui disana ( negara tujuan- red) sebagai kualitas yang
sesuai harus dilakukan pengujian. “ Nah laboratorium kita mampu melakukan itu”,
ujarnya.
Disebutkannya, untuk mengekpor biji kopi, kakao, minyak nilam
serta minyak pala, salah satu persyaratannya adalah hasil uji yang dilakukan
oleh laboratorium yang sudah terakreditasi.
“ Laboratorium kita ini , BPSMB Aceh sudah terakreditasi untuk
empat komiditi itu”, ujarnya menambahkan.
Selain empat komoditi unggulan Aceh yang sudah terakreditasi,
BPSMB Aceh juga sudah bisa melakukan pengujian terhadap produk-produk lainnya,
seperti gabah, minyak sere, minyak kenanga, namun belum terakreditasi.
Sedangkan komoditi lainnya yang beredar dan sudah terakreditasi
SNI untuk dua komoditi yaitu garam dan tepung terigu. “ Untuk barang yang
beredar di masyarakat kita uji. Itu sudah terakreditasi juga garam dan tepung
terigu ”, ujarnya.
Sebenarnya animo pengusaha ekspor tinggi, Cuma terkendala
seperti ini. Kendalanya untuk melakukan ekspor kan harus ada pelabuhan.
” Nah pelabuhan kita ini kan belum berfungsi secara maksimal. Makanya
pengusaha-pengusaha terpaksa melakukan ekspor melalui Medan, pelabuhan Belawan.
Itu salah satu kendala, makanya animo untuk menguji di BPSMB ini tidak begitu
besar. Jadi mereka melakukan pengujian di Medan yang lebih dekat ”, katanya.
Diakuinya banyak juga yang menguji di BPSMB Aceh seperti baji
kopi itu banyak, ekportir di Aceh.
Ditanyakan tentang pendapatan asli Aceh (PAA) Munawar Kholil
mengatakan, “ Untuk saat ini, karena terakeditasi baru empat komoditi dan
selama ini pun kalau untuk minyak atsiri permintaan sangat turun, jadi sekitar
Rp.50 jutaan dalam setahun”, katanya.
Berikan
Diskon 25 Persen Bagi Mahasiswa Aceh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh memberikan fasilitas
pemotongan harga ( discount) 25 persen bagi mahasiswa Aceh yang memanfaatkan
fasilitas Laboratorium di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengujian
Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Aceh.
“ Pemerintah Aceh melalui UPTD BPSMB Disperindag Aceh memberikan
diskon 25 persen bagi mahasiswa yang memakai fasilitas laboratorium. Misalnya
untuk keperluan penelitian ,membuat skripsi , disertasi terkait kegiatan
perkuliahan”, kata Munawar Choli, ST
“Tujuannya membantu mahasiswa. Ada enam laboratorium yang bisa
digunakan di Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) ini yaitu pertama
Laboratorium Hasil Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, kedua Laboratorium
Minyak Atsiri, ketiga, Laboratorium Pangan, keempat Laboratorium Instrumen
Peralatan, kelima Lab. Mikrobiologi (Sudah mampu melakukan pengujian cemaran
mikrobiologi pada sampel) dan keenam Lab. Uji Cita Rasa Kopi, yaitu salah satu
laboratorium pendukung untuk menentukan mutu kopi “, terang Munawar.
Fungsi
BPSMB dan Kemampuan Laboratorium
Dijelaskan Kepala Seksi Pengujian, fungsi utama BPSMB ada dua,
pertama pelayanan dan kedua mencari pendapatan asli Aceh (PAA).
´Nah di pelayanan ini kita memberikan fasilitas kepada mahasiswa
dengan memberikan diskon 25 persen untuk kegiatan penelitian, pengujian dan
segala macam, seperti adek-adek magang dari USK Banda Aceh, sedang berlangsung
kegiatan mereka saat ini, kita berikan mereka fasilitas yang diatur di qanun
Aceh ”, katanya.
Fasilitas BPSMB Aceh saat ini terdiri dari enam lab. Yaitu,
Pertama, Laboratorium Hasil Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, statusnya
sudah terakreditasi untuk komoditi biji kopi dan biji kakao.
Sedangkan kemampuan lain: Pengujian mutu gabah dan beras, pinang,
kunyit, dll. Kemudian menjadi LPK yang ditunjuk dalam Sistem Resi Gudang untuk
komiditi biji kopi, gabah dan beras.
Kedua, Laboratorium Minyak Atsiri, juga sudah terakreditasi
untuk komoditi minyak nilam dan minyak pala. Dan kemampuan lainnya, pengujian
mutu minyak sereh wangi, minyak cengkeh dan minyak atsiri yang lain.
Ketiga, Laboratorium Pangan, juga sudah terakreditasi oleh
Komisi Akreditasi Nasional (KAN) untuk produk garam Konsumsi beryodium dan
tepung terigu. Sedangkan kemampuan lain adalah Proxymate Analysis (uji kadar
air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat), Uji mutu CPO dan uji mutu produk
perikanan, dll
Keempat, Laboratorium Instrumen Peralatan meliputi alat-alat AAS
( Atomic Absorption Spectrophotometer ), GCMS ( Gass Cromatography Mass
Spectroscophy), HPLC ( High Performance Liquid Cromatography ). Alat ini
berkemampuan Menganalisa cemaran logam pada sample dan menganalisa suatu
senyawa di dalam sampel
Kelima, laboratorium Mikrobiologi, sudah mampu melakukan
pengujian cemaran mikrobiologi pada sampel.
Dan keenam,Lab. Uji Cita Rasa Kopi yang menjadi Salah satu
laboratorium pendukung untuk menentukan mutu kopi, terang Munawar lagi.
Persyaratan
Layanan Sederhana
Sedangkan Persyaratan Layanan juga sederhana yaitu pertama,
Mengisi Formulir Registrasi Layanan Pengujian, kedua menyerahkan Contoh sampel
Uji dengan rincian tebel yang ditentukan.
Dan khusus untuk mahasiswa potongan biaya 25 %. Persaratannya, melengkapi Surat
Keterangan dari Fakultas (asli) dan fotocopy KTM 1 (satu) lembar.
Berkaitan dengan biaya/harga pengujian komoditi, lanjut Munawar
Choli, telah ditepkan dengan peraturan yaitu Qanun Aceh Nomor 2 tahun 2021
dengan rincian sebagai berikut.
Untuk uji minyak pala dengan delapan item uji biayanya
Rp.550.000,- yaitu meliputi uji keadaan ( warna dan bau). Bobot jenis, indeks
bias, kelarutan dalam etanol, putaran optic, sisa penguapan dan miristisin,
ujarnya.
Sedangkan
biaya pengujian komoditi minyak sereh Rp. 860.000,-, minyak nilam Rp.
1.059.000,-, Beras Rp. 200.000,-, makanan/minuman Rp.350.000,- , kopi bubuk
Rp.585.000,-, gabah Rp. 160.000,- , Biji kakao Rp. 260.000,- dan biji kopi
Rp.140.000,-(
ADV Disperindag Aceh).
.