Pedagang Pisang Bakar Di Expo UMKM 2022 |
Banda Aceh- Seorang lelaki paruh baya terlihat sedang
mengipas-ngipas sebuah panggangan besi. Bara
api merah menyembul dari dasar alat panggangan. Di atasnya bersusun mendatar
beberapa pisang kepok yang sudah dikupas.
Lelaki ini ditemani wanita, yang merupakan pasangan
suami istri penjual pisang bakar yang mencari peruntungan pada even UMKM Expo
2022 di lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Dia mendapatkan lapak jualan di bawah sebuah tenda kerucut berukuran sekitar
3x3 meter.
Menurut pengakuan pasangan suami
istri ini, untuk mendapatkan lapak di lokasi Expo UMKM mereka harus membayar sewa sebesar Rp 2,5 juta. Biaya sewa itu
sudah mereka lunasi satu bulan sebelum acara dimulai. “Kami dihubungi oleh
panitia ditempat kami berdagang pisang bakar di Kuta Alam untuk ikut acara Expo ini, " sebutnya.
Suasana Ekpo UMKM 2022 |
Ditanya dari instansi mana
panitia Expo, mereka mengaku tidak tahu. Keduanya mengatakan meskipun biaya sewa sangat
tinggi, namun mereka masih bisa mendapatkan sedikit untung walaupun sangat
tipis. "Mungkin kalau sewanya bisa 1 hingga 1,5 juta Rupiah, kelelahan kami ini
terbayarkan sedikit. Tapi ini tipis kali untungnya, " jelasnya.
Mereka juga menyebutkan harga sewa lebih murah bagi pedagang yang berjualan kopi di mobil. Untuk kelompok yang dibina panitia, disediakan lapak gratis berupa sebuah tenda tinggi yang luas.
Peserta lainnya, Rida pelaku usaha aneka cemilan mengaku sempat ragu mengikuti kegiatan UMKM Expo. Selain karena mahalnya sewa stand juga karena Kota Banda Aceh masih diguyur hujan.
" Semua pengusaha pasti ingin ikut acara ini. Apalagi seperti kami pengusaha kecil ingin produknya dikenal pengunjung sehingga bisa berkembang. Tapi memang kami belum beruntung kali ini, jangankan mendapatkan laba, untuk biaya sewa sebesar Rp 2,5 juta saja tidak tertutupi, " ucapnya lesu.
Lain lagi Iwan, pengusaha kopi ini mengatakan jika acara ini digelar oleh pemerintah dengan tujuan positif untuk mengenalkan produk UMKM dan membantu pelaku usaha, mengapa justru membebankan peserta.
"Kami tidak keberatan jika harus membayar, namun sesuai kemampuan kamilah sebagai pengusaha kecil. Alangkah lebih bagusnya jika pemerintah betul-betul ingin membantu kami, kenapa tidak free saja, kan memang sudah ada anggarannya, " ungkapnya.
Ditambahkannya, meski pengunjung tampak ramai memenuhi Blang Padang namun penjualan tidak memenuhi target. Hujan yang sempat turun selama 2 hari acara, membuat lapangan becek dan omsetnya menurun drastis. Jadi pada akhirnya hanya rasa lelah dan kerugian yang diperolehnya.
Sementara itu, para pedagang harian Blang Padang yang menggunakan gerobak berdiri, atau gerobak motor juga dikutip sewa dan diberikan kartu pengenal. Hadir juga pedagang-pedagang musiman yang umumnya berasal dari luar Aceh, ikut mengais rezeki di Blang Padang.
Dari hari pertama pameran sudah terlihat antusiasme warga kota Banda Aceh untuk menikmati kuliner jalanan ini, even UMKM Expo yang didominasi pengusaha kuliner dipadati pengunjung hinga malam hari. Pengunjung yang kebanyakan para kawula muda memenuhi meja penjual kopi sambil bercengkerama bersama rekannya.
Berbagai kuliner khas Aceh juga ditampilkan, seperti sate daging, sambal sunti, martabak durian, cendol durian dan kuliner yang berasal dari bahan durian lainnya. Kuliner yang diminati oleh generasi milenial juga banyak tersedia seperti Manggo Thai, Jajanan Korea dan Jajanan Jepang.
Seperti diketahui Pemerintah Aceh melalui Dinas Koperasi dan UKM Aceh baru saja menggelar UMKM Expo 2022 di Blang Padang pada 1-5 November, dengan tujuan untuk mempromosikan sebanyak 166 produk unggulan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Aceh.
Tarmizi Alhagu