Kahumas PT PEMA Cut Nanda Risma Putri, SH (kiri) |
Banda Aceh - Dibalik berbagai masalah pelik bisnis PT PEMA, ternyata
mereka juga berhasil membukukan keuntungan,
sebesar lebih Rp.24 miliar untuk tahun buku 2022, penghasilan itu
didapatkan dari hasil eksplorasi Migas Blok B di Lhok Sukon, Aceh Utara.
Skema Blok B |
Dikatakan Humas PT PEMA Cut Nanda, pada
Selasa (12/9), mereka sudah dua tahun terakhir memperoleh laba, keuntungan itu sudah disetor ke kas Pemerintah
Aceh, sebelumnya pada tahun 2021 juga
didapatkan keuntungan sebesar Rp.21,6 miliar.
PT PEMA dikatakan Nanda memiliki
beberapa cabang bisnis, seperti KIA
Ladong dan KEK Arun, namun dari kedua anak perusahaan itu belum diperoleh
keuntungan.
Nanda menyebut, saat ini mereka
juga sedang merintis bisnis ikan, dengan mengirim ikan tuna ke buyer di
Jakarta. Sekarang sudah masuk pengiriman ke sembilan, setidaknya sekitar 20 ton ikan tuna mereka kirim dalam
satu periode, kata Cut Nanda.
Mereka juga memasuki bisnis
Sulfur, yang mereka jual dari produksi PT. Medco, namun Nanda tidak menyebut
lebih jauh tentang perjalanan bisnis ini. Sementara PT. PEMA juga mulai merintis bisnis kopi di Bener Meriah,
bisnis penyewaan tower juga sudah masuk dalam program bisnis, jelas Cut Nanda.
PT. PEMA memperoleh modal kerja
sebesar RP.25 miliar dari Pemerintah Aceh, seharusnya mereka mendapatkan Rp.100
miliar, sesuai perintah Qanun. Namun baru 25 persen disetor, tetapi perusahaan yang
berbasis di kawasan Simpang Lima Banda Aceh itu sudah mulai merangkak ke depan.
Tarmizi Alhagu.