Yusuf Bey |
Banda Aceh - Akibat ekonomi Aceh memburuk dagangan Kebab Yusuf Bey hanya lagu sekitar 3 kg daging / hari. Demikian kata lelaki Turki yang menikahi wanita Aceh enam tahun lalu itu, di lapak dagangannya pada event Festival Aceh Ramadhan, Minggu malam (31/03) di Pelataran Ex Hotel Aceh, yang berada dekat dengan Taman Sari, Banda Aceh.
Dengan kebab sebanyak itu, Yusuf
hanya bisa meraup sekitar 1-2 juta Rupiah. Ia juga menjual minuman
dingin di lapaknya. Biasanya kata Yusuf, dia bisa menghabiskan 15 kg
daging sapi setiap hari.
Yusuf mengatakan sebenarnya
dirinya bukan penjual kebab, dia datang ke Aceh untuk menikahi istinya enam
tahun lalu dari Belgia. Saat itulah Yusuf mulai menjual kebab untuk kebutuhan
rumah tangga.
Suasana Festival Aceh Ramadhan Minggu Saat Berbuka Puasa |
Sampai Minggu sore lokasi
Festival Aceh Ramadhan masih ramai dikunjungi warga, semua tempat duduk lesehan
yang disediakan penuh terpakai. Namun satu baris tempat duduk yang berada di
depan panggung dikatakan oleh seorang petugas Event Organizer harus dipesan
melalui Reservasi.
Sistim Reservasi itu sangat
mengganggu warga yang sudah berada di lokasi namun belum kebagian tempat duduk. Sementara tempat duduknya sudah dituliskan nama pemesan lewat Reservasi,
padahal pemesannya tidak berada di lokasi.
Sistim Reservasi ini membuat
sebuah pemisah antara warga biasa dan orang yang sudah memesan tempat, dengan
alasan yang disampaikan panitia dikarenakan terjadi keributan karena pengunjung
terlalu banyak di hari pertama festival.
Sejatinya pengunjung pada hari pertama justru normal-normal saja tanpa terjadi keributan. Tidak terlalu ramai, bahkan lebih ramai pada Minggu sore. Pelayanan ini mengingatkan kita pada masa kekuasaan Cumbok tahun 1946 lalu, ada warga kelas satu yang harus di istimewakan, yang telah ditumpas pasukan PUSA hingga sisanya kabur keluar Aceh.
Tarmizi Alhagu