Ken Ken (Fadri) |
Hidayah memang bisa datang lewat berbagai cara. Bila Allah SWT sang maha pencipta sudah berkehendak, maka tiada siapapun yang dapat mencegahnya lagi. Demikian juga yang dialami Ken Ken, seorang lelaki muda dari etnis Tionghoa yang memiliki pekerjaan berdagang ponsel di Peunayong, Banda Aceh.
Dalam pergaulan kesehariannya bersama rekan-rekannya sesama pedagang ponsel, Ken Ken terkadang terlibat perdebatan soal ketuhanan. Merekapun berdebat menurut keyakinan agamanya masing-masing.
Demikian juga Ken Ken berdebat dengan keyakinannya yang bersumber dari agama Budha. Itu menjadi awal jalan hidup yang menggiring Ken Ken, ke arah hidayah yang dikirim langsung oleh sang maha pencipta.
Suatu ketika perdebatan itu mengarah kepada siapa yang Ken Ken sembah, tentu saja Ken Ken menjawabnya Budha. Lalu ditanya lagi oleh temannya, siapa yang disembah Budha, disitulah Ken Ken tidak memberi jawaban lagi, karena Budha seorang manusia.
Lelaki muda itu langsung mengambil kesimpulan bahwa Budha adalah seorang Nabi yang diutus Allah, sesuai dengan yang didengarnya dari ceramah You Tube dari Dr. Zakir Naik. Ditambah berulang kali mimpi tentang dirinya yang memakai jubah, berada di dalam shaf shalat, semakin mantap memastikan diri untuk bersyahadat.
Ken Ken bersyahadat di sebuah masjid di kawasan Lampeuneurut, Aceh Besar. Setelah itu dia memanggil guru ngaji ke rumahnya, untuk mengajarkan dirinya mengaji, selama setahun aktivitas itu dilakukan Ken Ken.
Kini Ken Ken dengan tampilan yang masih merupakan seorang Touke Cina, dengan pakaian necis dan gerak tubuh yang gesit. Sudah menjadi muslim yang sangat taat, dia hampir tidak pernah tertinggal shalat berjama,ah di Masjid Al-Huda Kampung Laksana.
Nostalgia tentang kehidupan sebelum muslim pun teringat kembali pada diri Ken Ken Ketika mendengar azan shubuh di masjid, dia bangun saat azan berkumandang, tetapi tidak melakukan apa-apa. Tetapi kini berubah, Azan itu memanggilnya untuk bersujud kepada penciptanya.
Ken Ken mengaku banyak cobaan yang dialami setelah menjadi seorang muslim, tetapi dia langsung bersujud kepada Allah. Memohon pertolongannya, hingga semua persoalan pergi darinya, kini Ken Ken hidup dalam sebuah ritme yang sangat teratur, “Islam mengatur semuanya tentang kehidupan,” kata Ken Ken.
Tarmizi Alhagu