Banda Aceh-Kini warga desa Meunasah Papeun, Kecamatan Krung Baroena Jaya tak usah resah lagi oleh persoalan limbah, sebuah bak panjang selebar 2,5 meter dengan panjang 12,5 meter, sudah cukup untuk menampung limbah 53 rumah tangga disana.
Keuchik Meunasah Papeun M.Rizyan mengatakan butuh 411,5 juta rupiah untuk membangun bak pengolah limbah, dengan 17 saringan didalamnya, hasil olahan limbah kemudian dialirkan kedalam sebuah sungai yang ada didesa mereka.
Meunasah Papeun butuh paling tidak empat bak penampung limbah, namun karena persoalan lokasi untuk pembangunan tidak ada, keinginan itu terpaksa diurungkan, "saya baru menolak pembangunan satu bak penampung lagi untuk desa kami, hanya karena tidak ada lahan."
Dia juga mengaku kesulitan untuk meyakinkan warganya terhadap manfaat bak penampung limbah itu, namun sampai kini belum berhasil, masih ada saja warga yang menolak, dan keberatan dibangun fasilitas ini.
"Padahal manfaatnya kan cukup besar, yang tadinya dirumah warga terkadang air limbah masuk kesumur kembali, atau limbahnya tumpah kemana-mana, kini sudah tersalur dengan baik, nyamukpun menghilang setelah ada fasilitas ini."
Tarmizi Alhagu
