Banda Aceh- Plt Sekda
Aceh, Ir. Helvizar Ibrahim melantik Ketua Perkumpulan Pemberantasan
Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Aceh Dr Ir Dyah Erti Idawati MT untuk masa bakti
2018-2023, dan mengukuhkan pengurus Wilayah PPTI Aceh di Hotel Permata Hati,
Banda Aceh, Rabu 6 Maret 2019.
Dalam
sambutannya, Helvizar mengatakan penyebaran Tuberkulosis (TB) terjadi di seluruh
kabupaten/kota di Aceh. Berdasarkan Profil Kesehatan Aceh tahun 2012,
setidaknya ada 96/100 ribu penduduk Aceh yang menderita TB dan gangguan
pernafasan, dengan jumlah kematian mencapai 1,6/100 ribu orang.
“Data
sampai pertengahan tahun lalu mencatat, daerah dengan penderita TB
paling banyak di Aceh adalah Kabupaten Aceh Utara, yang mencapai 2.758
orang. Itu yang terdeteksi. Artinya, angka sebenarnya bisa jauh lebih besar
lagi karena masih banyak orang yang tidak menyadari kalau ia menderita TB, “
urainya.
Helvizar
menjelaskan, penderita yang tidak menyadari kalau ia mengalami TB ini akan
sangat berbahaya, karena kelompok inilah yang paling potensial menularkan bibit
TB kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya.
“Para
penderita TB ini penting untuk didata guna menghambat penyebarannya kepada
orang lain. Untuk itu, maka berbagai program terkait pendataan para penderita
TB ini harus kita dukung, salah satunya adalah gerakan TOSS yaitu Temukan
Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh, yang digagas Kemenkes,” terang Helvizar.
Plt
Sekda berharap, Pengurus PPTI yang baru dilantik ini dapat menjadi pelopor dan
berperan menjalangkan program TOSS di Aceh, agar data para penderita TB dapat
terungkap, sehingga langkah penanggulangan TB dapat terus diperkuat.
Sementara
itu, Ketua PPTI Aceh Dr Ir Dyah Erti Idawati MT berharap dukungan dari semua
pihak dalam upaya menurunkan prevalensi penderita TB di Aceh. Dirinya meminta
agar seluruh anggota PPTI Aceh bersama PKK dapat mensinergikan amanah dengan
optimis.
"Kami
membutuhkan dukungan dari semua komponen, khususnya Pemerintah Aceh, ahli
kesehatan, pengelola rumah sakit, akademisi dan tokoh masyarakat sehingga upaya
kita untuk menurunkan prevalensi itu berjalan dengan baik," ujarnya.
Soraya