Langsa-Asosiasi Pengembang Perumahan
dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) DPD Aceh melalukan audiensi bersama
Pemko Langsa, untuk mengupayakan penurunan biaya BPHTB (Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan). Dalam hal ini diwakili oleh Korwil Apersi Kota Langsa,
tujuannya agar penjualan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa
lebih murah.
Kegiatan
audiensi terakhir, mengadakan pertemuan bersama Pemko Langsa yang dihadiri oleh
Asisten Pembangunan Suyetno yang mewakili Walikota Langsa H. Usman Abdullah,
SE. Dalam kesempatan tersebut, Apersi menyampaikan agar Pemko Langsa memberi
keringanan kepada para pengembang, sehingga bisa menjual rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah khususnya di Kota Langsa dari suku bunga 5% menjadi 1
%. Apersi memberi apresiasi luar biasa
karena hanya Provinsi Aceh yang mengusulkan pada angka tersebut.
Ketua
Apersi Aceh Afwal, mengucapkan terima kasih kepada Pemko Langsa yang telah
memberikan dukungan terhadap pembangunan rumah MBR, yang merupakan program
nawacita Pemerintah Indonesia untuk pemenuhan rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah, demikian ungkapnya kepada media ini, melalui siaran pers
pada Rabu (10/04) di Banda Aceh.
“Hanya
Pemko Langsa yang benar-benar memperhatikan masyarakat dan pengembang,
sebenarnya ketentuan untuk Pemerintah Daerah menurunkan biaya BPHTB ini telah
diatur di PP No. 64 Tahun 2016. Malah ada daerah memungut biaya lebih besar
dari ketentuan yang ada, “ jelas Afwal.
Sementara
itu, Ketua Apersi Korwil Langsa Gatot Suseno mengatakan bahwa pengembang Apersi
di Kota Langsa, Kuala Simpang dan Idi ada 35 perusahaan, dan produksi rumah per
tahun mencapai 2000 unit. “Semua ini berkat dukungan Pemerintah Kota Langsa,
Aceh Tamiang dan Aceh Timur, “ imbuhnya.
Apersi
Aceh sampai saat ini masih berkomitmen membangun perumahan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah, termasuk di wilayah tengah Provinsi Aceh. Salah satunya
di Kabupaten Bener Meriah yang akan dilaksanakan dengan dukungan dari
pemerintah daerah. Lebih lanjut, Apersi
Aceh giat melakukan kunjungan ke beberapa kabupaten dalam rangka pembinaan,
serta sirahturrahmi pengembang dengan stakeholder.
Juga,
pihaknya dalam beberapa bulan ke depan akan membentuk 2 Korwil Apersi untuk
memudahkan para pengembang di daerah, terkait dengan hal perizinan dan
sosialisasi tentang perumahan MBR ini, atau lebih dikenal dengan rumah
bersubsidi program pemerintah.
Soraya/Rilis