Pidie
- Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati memberikan apresiasi
pada pemerintahan Gampong Ara Kecamatan Kembang Tanjong Pidie. Upaya masyarakat
gampong pesisir pantai yang didukung pemerintahan setempat telah sukses
mengurangi angka stunting di desa tersebut.
Kepala
desa Gampong Ara, melaporkan di tahun 2017 lalu tercatat 13 anak usia balita
yang menderita stunting. Angka itu menurun drastis, sekarang tersisa empat anak
yang masih menderita stunting. Ia berharap dengan dukungan semua pihak termasuk
Tim Penggerak PKK Aceh, angka stunting di Gampong Ara bisa hilang di akhir
tahun ini.
"Semoga
dalam enam bulan mendatangkan insya Allah angkanya bisa nol," kata
Dyah saat melaunching Rumoh Gizi di Gampong Ara, Rabu 28/08.
Dyah
berharap sukses Gampong Ara dalam membendung stunting bisa menjadi contoh bagi
desa lain di provinsi Aceh. "Kita harus jaga bersama dan harapan kita
masyarakat semakin sadar untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein
tinggi."
Dyah
mengatakan, salah satu tantangan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat
Aceh adalah penyadaran akan pentingnya asupan gizi bagi keluarga. Minimnya
kepedulian itu merupakan salah satu penyebab angka stunting tinggi. Karena itu,
kata Dyah, perlu upaya penyadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi
keluarga.
Karena
itu, kampanye makanan sehat perlu untuk ditingkatkan sehingga
masyarakat peduli akan kandungan gizi pada setiap makanan yang dikonsumsi.
Baiknya, dalam setiap porsi makan, ada setengah kandungan sayur dan buah.
Setengahnya lagi baru diisi dengan sumber protein seperti ikan, nasi atau
karbohidrat.
Dyah
mengatakan peluncuran Rumoh Gizi di Kabupaten Pidie bisa ikut meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap asupan gizi keluarga. Di mana, lewat Rumoh Gizi,
bisa terpenuhi layanan gizi untuk kelompok resiko dengan pemberian makanan
tambahan serta pemberian suplemen khusus sarat protein. Peluncuran Rumoh Gizi
di Gampong Ara bahkan dihadiri ratusan masyarakat hingga anak-anak
sekolah.
"Rumoh
Gizi juga bisa bisa menjadi tempat edukasi terkait peningkatan kapasitas
keluarga mengenai lola asuh dan pola pemberian makan bagi bayi dan anak,"
kata Dyah.
Rumoh
Gizi juga diharapkan menjadi sarana pendukung penguatan ketahanan pangan
keluarga, pemberdayaan masyarakat agar mereka berperilaku hidup bersih dan
sehat.
"Harapan
kita dengan hadirnya Rumoh Gizi ini bisa membuat masyarakat sadar akan
pentingnya asupan makanan berprotein tinggi bagi keluarga. Fokus kita memang
anak-anak tapi orang dewasa tetap tidak boleh kita abaikan," kata
Dyah.
Wakil
Bupati Pidie, Fadhlullah TM. Daud, mengimbau agar seluruh masyarakat
mengampanyekan pentingnya menjaga kesehatan ibu mengandung hingga anak usia
1.000 hari paska-kelahiran.
"Itu
periode keemasan. Kalau kita perhatikan insya Allah anak akan jadi anak
yang pintar dan cerdas. Ayo kita sama-sama memuliakan orang hamil," kata
Fadhlullah.
Kepala
Desa Gampong Ara, Zakaria mengatakan ada beberapa kegiatan positif di gampong
yang ia pimpin, sehingga angka stunting menurun drastis. Di antaranya, kata
Zakaria adalah kegiatan pemberian konsumsi gizi balita yang digelar seminggu
sekali. Kegiatan itu dilaksanakan gampong dengan memanfaatkan dana desa.
"Dengan
dana desa tiap tahun kita tambah anggaran untuk asupan gizi balita," kata
Zakaria.
Zakaria
menyebutkan kesuksesan pihaknya menanggulangi penderita stunting berkat
kerjasama lintas sektor. "Puskesmas tiap bulan menemani kami. Bidan
desanya bahkan jadi pelatih bagi kader-kader (posyandu) kami," kata
Zakaria.
Pemerintah
memang terus memberikan pembinaan pada masyarakat Gampong Ara. Keuchik Zakaria
melaporkan pemerintah pusat memberikan dana hingga Rp.350 juta untuk
pembangunan jamban sehat. Dinas Perkim juga memberikan anggaran Rp.300 juta
untuk jamban sehat.
Red