Banda Aceh-Pemerintah Aceh
melalui PT Pembangunan Aceh meresmikan Pusat Logistik Berikat dan Pergudangan Terpadu
milik PT. Trans Continent, di Kawasan Industri Aceh Ladong Aceh Besar, Sabtu
(31/8).
Usai
melakukan peletakan batu pertama oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah,
berharap perusahaan milik putra Aceh Utara itu, bisa menjadi lokomotif untuk
menarik perusahaan-perusahaan terutama perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)
lain untuk ikut berinvestasi di Aceh.
Lebih lanjut, Nova mengatakan pembangunan
pusat logistik ini berkaitan erat dengan semangat untuk memperluas suplai
kebutuhan barang, dan meningkatkan jalur ekspor produk daerah.
"Langkah ini sejalan pula dengan
rencana kita untuk mengoptimalkan tol laut Aceh dengan menjadikan
Pelabuhan Malahayati sebagai pusat bongkar muat kontainer, sekaligus
menunjukkan betapa besarnya perhatian kita dalam mendukung pengembangan iklim
usaha di daerah ini. Sebagai kawasan yang sangat strategis di wilayah ASEAN,
kita tentunya layak mengambil peluang ini untuk menarik investor mengembangkan
usaha di Aceh," ucapnya.
Nova juga menambahkan, yang lebih
menariknya lagi di pusat logistik ini tidak ada pembatasan suplai barang.
Dengan kapasitasnya yang besar, berbagai jenis barang bisa disimpan di sini,
dengan masa simpan bisa mencapai 3 tahun atau lebih. Begitu juga untuk komoditi
ekspor, ruangan untuk penyimpanannya cukup besar, sehingga eksportir tidak
perlu tergesa-gesa mengirim barang.
Karena itu, lanjutnya, Pemerintah Aceh
harus menyediakan kawasan industri strategis, di bangun di atas lahan yang
luas, dekat dengan pintu ekspor, dilengkapi infrastruktur dan teknologi yang memadai,
serta tersedianya layanan publik yang prima.
"Lokasi ini nantinya kita jadikan
sebagai smart industry area dengan branding competitive, halal, smart and green
industrial park. Dengan pencitraan itu, diharapkan investor tertarik
mengembangkan usahanya kawasan ini, tentu akan meningkatkan pasarnya
melalui jalur ekspor yang tersedia," urainya.
Sementara
itu, CEO Trans Continent Ismail Rasyid mengatakan dengan adanya gudang berikat
di KIA Ladong, akan membuka dan mempermudah jalur perdagangan baik dari dalam
maupun ke luar negeri. Apalagi lokasi KIA Ladong sangat mendukung dengan adanya
tol laut juga sudah dihubungkan oleh PT. Pelni.
“Insya
Allah beberapa industri besar lainnya akan segera masuk. Sebagai pionir, saya
akan berusaha maksimal,” kata Ismail Rasyid.
Dia
mengatakan, Pusat Logistik Berikat ini nantinya akan dijadikan tempat transit
dan penimbunan barang baik domestik dan internasional dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian, akan memangkas jalur dan melancarkan distribusi barang dari
hulu hingga ke hilir.
"Hari ini pembangunannya segera dimulai.
Untuk itu, saya menghimbau semua pihak untuk mendukung pembangunan ini,
sehingga proyek ini cepat selesai dan dapat dimanfaatkan sesegera
mungkin," ujarnya.
Rasyid menjelaskan, kehadiran Pusat Logistik Berikat ini nantinya juga akan
sangat bermanfaat bagi aktivitas usaha di Aceh. Sehingga adanya pusat logistik
ini, bersama perusahaan manufaktur di dalam negeri tidak perlu lagi impor bahan
baku, barang modal atau bahan penolong, karena semua tersedia di sini.
“Selain itu, memberikan
nilai tambah terhadap produk-produk unggulan yang ada di Aceh. Dengan begitu,
tidak lagi diekspor dalam bentuk bahan mentah, tetapi bisa diolah di kawasan
ini sebelum diekspor menjadi barang intermediate, “ demikian terang Ismail.
Soraya