Banda Aceh – Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang diwakili oleh Asisten I M. Jakfar mengajak generasi Aceh untuk menjadi pahlawan masa kini, karena yang namanya pahlawan tentu tidak sekedar perjuangan mereka saat mengusir penjajajh di masa lalu, akan tetapi semangat kepahlawanan itu harus mampu memberikan kekuatan bagi generasi Aceh untuk menyelesaikan beragam masalah yang ada pada saat ini.
Seperti masalah kemiskinan, kebodohan, pengangguran, pencemaran lingkungan, korupsi dan berbagai kasus yang mengancam pudarnya nasionalisme Indonesia.
“Inilah makna penting dibalik hari pahlawan yang kita peringati setiap 10 November. Tujuannya tidak lain agar semangat para pahlawan itu menjadi panutan bagi kita generasi Aceh dalam bekerja membagun negeri ini,” kata Jakfar didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri usai mengikuti kegiatan temua ramah dengan keluarga pahlawan Aceh di Anjongan Monmata, Banda Aceh, Minggu (10/11/2019).
Jakfar menuturkan, di era modern ini, siapapun bisa tampil sebagai pahlawan bagi orang lain, seperti menjadi pahlawan lingkungan, pahlawan anti korupsi, pahlpwan di bidang pendidikan dan sebagainya.
Oleh karena itu, dalam memperingati hari pahlawan tahun ini Pemerintah Aceh sengaja mengusung tema “Aku Pahlawan Masa Kini” untuk menekankan kepada kita agar semangat pahlawan di masa lalu menjadi spirit bagi kita dalam bekerja, bersaatu dan saling bahu- membahu untuk dapat menyelesaikan kompleksitas masalah saat ini.
“Langkah yang perlu kita lakukan sebenernya sangatlah sedarhana, yaitu bagaimana kita tampil sebagai figur-figur yang taat hukum, partisipatif dalam pembangunan, dan aktif menegakkan keadilan. Kita harus siap bekerja keras untuk memberantas kemiskinam, menjaga kamtibmas, menegakkan HAM, serta kita juga dituntut menjadi pahlawan dalam menyiapkan generasi muda di masa depan. Inilah spirit pejuangan para pahlawan yang tidak boleh kita lupakan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri menambahkan, sebagaimana kata pepatah bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawan, yang dimaksud dengan kata menghargai di sini bukanlah sekedar memberi sesuatu kepada pahlawan, akan tetapi bagaimana kita dapat melanjutkan cita-cita mereka bagi masa depan bangsa.
Menurutnya, Pemerintrah Aceh senantiasa memberikan apresiasai kepada para keluarga pahlawan sebagai simbol dari semangat utuk melanjutkan cita-cita para pejuang bangsa ini.
“Kita (Pemerintah Aceh) akan terus berupaya untuk memberikan yang terbaik, kemudian kami juga sedang merancang tentang pengakuan terhadap pahlawan daerah mudah-mudahan kita mendapatkan dukungan yang poistif,” ungkap Alhudri.
Namun, kendatipiun nanti tidak mendapat respon positif dari nasional tapi di tingkat daerah dia yakin bisa dilaksanakan.
“Kan bisa namanya sebagai pahlawan daerah, hal ini adalah bagaimana kita memperlakukan para pahlawan ini, ini sedang dalam proses, kami sedang dikusi soal ini, kalau memang layak kita berikan penghargaan terhadap pahlawan daerah, insya Allah mohon doa dari masyarakat Aceh muda-miudahan Aceh lebih maju lebih sukses dan lebih hebat,” kata Alhudri.
Memperingati Hari Pahlawan 10 November 2019 dimulai dengan upacara dan penaburan bunga di Taman Makam Pahlawan, kemudian dilanjutkan dengan Upacara di Lapangan Blang Padang, bertindak sebagai Inspektur Upacara Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Temu Ramah Gubernur Aceh dengan keluarga pahlawan, perintis kemerdekaan perjuangan di Anjongan Mon Mata, Banda Aceh.
“Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2019 ini juga memberi santunan untuk keluarga pahlawan, perintis sejumlah Rp 3 juta rupiah per keluarga,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial yang juga sebagai Ketua Panitia Pelaksana, Iskandar.
Red