Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala menyelenggarakan Training Biosafety dan Real-Time PCR untuk Tim Deteksi Covid-19 Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 13 – 15 April 2020 di Unsyiah pada Jumat (17/4/2020).
dr Ichsan M Sc selaku ketua pelaksana kegiatan ini menjelaskan, pelatihan ini terlaksana dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat terkait diagnosa, dan identifikasi virus SARS CoV-2 pada pasien atau masyarakat Aceh yang diduga menderita Covid-19.
Untuk itu, Unsyiah perlu melakukan berbagai persiapan guna membantu masyarakat dalam menangangi wabah virus tersebut. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Training Biosafety dan Real time PCR ini.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM tim lab Unsyiah, sehingga bisa memenuhi standar pemeriksaan dari WHO dalam pemeriksaan Covid-19, juga memastikan keselamatan petugas dan masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, pelatihan tersebut dilaksanakan untuk memastikan bahwa SDM Lab Unsyiah telah memiliki sertifikat, khususnya dalam kapasitas deteksi virus SARS CoV-2 dalam semua sampel yang akan diperiksa.
“Jika ada kalangan masyarakat bertanya apakah Unsyiah mampu melakukan pemeriksaan covid-19 ini? Jawabannya Unsyiah sangat mampu, karena baik dari segi kapasitas SDM maupun sensitifitas dan spesifisitas alat yang kita punya sangat tinggi sesuai standar WHO,” urainya.
Lalu mengapa hingga saat ini Unsyiah belum memulai? dr Ichsan mengatakan, karena sampai saat ini Unsyiah harus memastikan terlebih dahulu kualitas diagnosa dan harus menjamin Biosafety juga Biosecurity yang sesuai standar, demi mencegah penularan pada petugas dan masyarakat.
Seperti diketahui bahwa WHO telah menetapkan test Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction ini sebagai standar emas (gold standard) diagnosa penyakit Covid-19. Saat ini Unsyiah memiliki dua alat RT-PCR, dimana yang satu memang dibeli khusus untuk mendukung pemutusan rantai penularan Covid-19 di Aceh dengan diagnosa yang cepat, tepat dan akurat.
Oleh karena itu, pelatihan tersebut diberikan oleh teknisi dan ahli RT PCR dari ScienceWerke Jakarta. Ada 14 peserta yang mengikuti pelatihan ini. Mereka berasal dari Fakultas kedokteran dan Kedokteran Hewan Unsyiah.
dr Ichsan mengungkapkan, mereka ini nantinya akan menjadi garda terdepan dalam pemeriksaan covid-19 di Lab Penyakit Infeksi Unsyiah.
“Real Time PCR yang kita punya bisa mendeteksi Gen E, Gen N dan Gen RdRP dalam RNA virus corona ini secara sekaligus dalam satu tube. Ini akan sangat menghemat waktu,” ujarnya.
'Pemeriksaan ini akan kita lakukan dalam tiga tahap yaitu tahap Ekstraksi, Amplifikasi dan Deteksi. Ketiga tahap ini bisa dijalankan dalam waktu 3 – 4 jam, dan dalam satu kali pemeriksaan kita bisa memeriksa 93 sampel. Artinya dengan dua alat yang kita punya, maka Unsyiah mampu memeriksa 186 sampel sekali run, " paparnya.
“Jadi seandainya angka penularan wabah ini melonjak di Aceh, maka kita optimis Lab Unsyiah akan punya kapasitas untuk memeriksa hingga 400 sampel dalam sehari,” ujarnya.
Saat ini Lab Unsyiah sedang dalam upaya penyelesian syarat biosafety, dan pengurusan izin pemeriksaan dari pemerintah. Setelah pelatihan ini, tim diagnosa covid-19 Unsyiah semakin bersemangat untuk menjalankan tugas mulia ini.
“Dan dalam waktu tidak lama lagi, setelah izin kami terima maka Lab Unsyiah akan siap melayani masyarakat Aceh untuk membantu diagnosa Covid-19 ini,” pungkasnya.
Red