Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Syaridin, bersama jajaran Poltikenik Pelayaran Malahayati Aceh, mengunjungi sejumlah ruangan dan fasilitas praktikum peserta didik di Poltikenik Pelayaran Malahayati Aceh, Aceh Besar, Kamis, (25/2/2021).
Banda Aceh – Pemerintah Aceh dan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati Aceh sepakat menjalin kerja sama guna meningkatkan sumber daya manusia Aceh di bidang maritim. Buah dari kesepakatan itu, pada tahun ajaran baru 2021 ini, ditargetkan minimal sebanyak 46 orang putra putri Aceh dapat menempuh pendidikan di lembaga vokasi tersebut, dengan biaya pendidikan ditanggung penuh oleh Pemerintah Aceh.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Syaridin, dengan Direktur Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati Aceh Joni Turiskan, pada Aula Pertemuan Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, di Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, pada Kamis, 25/2/2021.
“Saya ditugaskan Pak Gubernur kemari untuk dapat membangun kerja sama, sehingga putra putri Aceh dapat mengenyam pendidikan vokasi maritim di sini,” ujar Syaridin.
Syaridin menyebutkan, 46 orang kuota minimal tersebut dibagi rata untuk setiap kabupaten/kota di Aceh. Minimal, setiap kabupaten/kota diwakili oleh dua orang peserta yang akan menempuh pendidikan di Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh.
Syaridin menjelaskan, selama ini pihaknya telah membangun kerja sama dengan sembilan lembaga pendidikan tinggi vokasi di Indonesia. Di antaranya ada Politeknik Pariwisata di Banyuwangi dan Politeknik Akamigas di Jawa Tengah. Di kesembilan lembaga tersebut Pemerintah Aceh telah mengirimkan putra-putrinya untuk menempuh pendidikan.
“Semua anak Aceh yang dikirim ke sembilan Politeknik itu dibiayai oleh Pemerintah Aceh. Pada tahun ini kerja sama dengan Politeknik Pelayaran Malahayati harus jadi, sehingga putra putri Aceh dapat memiliki lebih banyak pilihan pendidikan tinggi vokasi, “kata Syaridin.
Syaridin mengatakan, keberadaan Politeknik Pelayaran Malahayati di Aceh merupakan peluang besar bagi anak muda Aceh untuk mengembangkan kemampuannya di bidang kelautan. Namun menurutnya, jumlah anak Aceh yang menempuh pendidikan di situ masih minim selama dua tahun Politeknik tersebut beroperasi.
“Padahal peluang kerja di bidang pelayaran dan kelautan baik di ranah lokal maupun internasional sangat lah besar. Karena itu, mulai kini peluang ini harus diambil oleh putra putri Aceh,”ujar Syaridin seraya menambahkan, pertemuan tersebut menjadi titik awal mula kedua pihak membangun kerja sama untuk memberikan peluang dan kesempatan yang lebih untuk putra putri Aceh di masa mendatang.
Syaridin menambahkan, Pemerintah Aceh melalui BPSDM berkomitmen untuk mendukung dan mendorong putra-putri Aceh agar dapat mengenyam pendidikan vokasional di lembaga di bawah Kementerian Perhubungan tersebut.
“Ke depan BPSDM Aceh juga akan membuat program untuk guru-guru di SMK Kelautan di Aceh agar mengikuti pelatihan di Politeknik Pelayaran Malahayati ini,”ujar Syaridin.
Syaridin menjelaskan, pendidikan kelautan tersebut sangatlah cocok bagi anak-anak Aceh. Pasalnya hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh secara geografis posisinya berada di pesisir (perairan). Hanya beberapa kabupaten saja yang tidak.
Oleh sebab itulah, Syaridin berharap penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Aceh dengan Politeknik Pelayaran Malahayati maupun Kementerian Perhubungan RI dapat segera dilaksanakan secepat mungkin, sebelum perekrutan mahasiswa baru dibuka.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, Joni Turiskan, menyambut baik rencana kerja sama yang disampaikan Kepala BPSDM Aceh. Ia mengatakan, tujuan didirikan lembaga tersebut di Aceh adalah untuk meningkatkan SDM Aceh yang handal di bidang maritim. Namun sayang, presentase putra Aceh yang menempuh pendidikan di situ masih minim.
“Karena itu kami menyambut baik rencana kerja sama ini, kita juga ingin melihat banyak putra putri Aceh bisa menjadi SDM di perhubungan kelautan baik lokal maupun internasional,”kata Joni.
Joni menjelaskan, Poltekpel Malahayati Aceh merupakan salah satu dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan.
Ia mengatakan, keberadaan lembaga tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi anak negeri agar terbentuknya SDM berkualitas yang dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja industri maritim baik di dalam maupun di luar negeri.
Joni menjelaskan, lembaga tersebut sudah beroperasi sejak tahun 2012. Namun baru dua tahun terakhir menjadi Politeknik Pelayaran. Sebelum itu statusnya masih sebagai Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) yang hanya menyediakan Sertifikasi Kompetensi di bidang pelayaran. Kini, semenjak menjadi Politeknik lembaga tersebut juga sudah lebih berkembang dengan menyediakan program diploma.
“Sudah ada dua angkatan dari program diploma yang sudah berjalan dua tahun ini. Pada bulan April mendatang kami juga akan membuka kembali rekrutmen mahasiswa baru,” kata Joni.
Joni mengatakan, selain menyediakan program pendidikan tinggi, Poltekpel Malahayati juga menyediakan program Diklat Sertifikasi Kompetensi Kelautan. Sertifikasi yang dikeluarkan lembaga tersebut memiliki nilai yang tinggi di bidang kelautan.
Sehingga mereka yang mengikuti diklat tersebut dapat memanfaatkannya untuk bekerja di berbagai perusahaan maritim, baik lokal maupun internasional.
“Artinya pendidikan vokasional maritim ini memiliki lapangan pekerjaan yang sangat luas, baik di pemerintahan, industri, maupun di dalam masyarakat sendiri,”kata Joni.
Joni menyebutkan, Program Diploma III di Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh memiliki tiga jurusan, yaitu, jurusan Nautika, Teknika, dan Electro Technical Officer (ETO). Selain program diploma, Politeknik itu juga menyediakan sejumlah program diklat keterampilan sertifikasi kompetensi.
Usai pertemuan tersebut, Kepala BPSDM Aceh, bersama jajaran Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh mengunjungi sejumlah ruangan dan fasilitas praktikum peserta didik.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPSDM Aceh mengapresiasi kelengkapan dan kecanggihan alat pelatihan pelayaran yang ada di Politeknik tersebut. Ia pun semakin yakin untuk mendukung dan memfasilitasi anak-anak Aceh menempuh pendidikan vokasional maritim tersebut.
Kedatangan Kepala BPSDM ke Politeknik Pelayaran Malahayati itu ikut didampingi oleh Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Kerja Sama BPSDM Aceh, dr. Chalili Putra, dan Kepala Sub Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Pendayagunaan Alumni BPSDM Aceh, Ismardi.
Red