Banda Aceh-
Kadis Pendidikan dayah Zahrul Fajri S,ag, M,hum bertekad fokuskan kerjanya pada pembinaan dayah di Aceh, untuk melahirkan kembali kader –kader
ulama sebagai panutan umat.
Saat ini ada
tiga klasifikasi dayah di Aceh dengan pola pendidikan yang berbeda, seperti
dayah salafi, dayah terpadu yang menggabungkan pendidikan salafi dan pendidikan
umum, juga dayah tahfiz yang melatih santri untuk menguasai pembacaan ayat suci al qur,an.
Semua dayah
ini kata Zahrul berbeda pola pendidikannya, jika dayah salafi seluruhnya mendidik santri
dengan pelajaran dengan menggunakan kurikukulm dayah , sementara dayah terpadu selain pendidikan agama
juga menggabungkan dengan pendidikan di sekolah umum.
Sementara
dayah Tahfiz yang kini mulai bermunculan di Aceh mengkhususkan pada pembacaan
dan pemahaman ayat suci al qur,an.
Semua dayah
ini dibina oleh oleh Dinas Pendidikan Dayah mulai dari pembinaan para guru
hingga pimpinan dayah, disamping diberikan bantuan pembangunan infra struktur
dayah, kata Zahrul.
Para santri
juga diberikan pelatihan ketrampilan,
pelatihan bela negara untuk mendidik para santri lebih mencintai tanah
air, ada juga penyuluhan kepada para santri terhadap bahaya narkoba, agar mereka tidak terjerumus barang haram
itu.
Selama ini
Dinas Pendidikan Dayah secara rutin telah memberikan bantuan dalam bentuk biaya
hidup santri muallah, santri yang tergolong fakir miskin, juga membantu
honorarium guru dayah dan pimpinan dayah, walaupun dalam tingkatan masih sangat
terbatas.
Karena itu
pemerintah sangat berharap keterlibatan masyarakat ikut membantu kemandirian
dayah, agar tetap eksis mendidik para kader ulama ini.
Dikatakan Zahrul mereka juga memfasilitasi berbagai kajian permasalahan
didalam masyarakat, yang dilakukan oleh
para pakar dayah untuk menjawab tantangan zaman.
Tarmizi
Alhagu.