Banda Aceh - Potensi pasar fashion hijab masih terbuka luas di Aceh. Apalagi dengan adanya Syariat Islam kebutuhan hijab dan jilbab cukup tinggi bagi muslimah Aceh. Namun sayangnya selama ini, hijab yang dijual umumnya dari luar Aceh. Peluang pasar inilah yang menarik Aulia Wahyudi untuk ikut memproduksi aneka hijab di Banda Aceh.
Dijumpai media ini pada Jumat (16/04), Owner Hijabu Store Aulia Wahyudi SE menceritakan perjalanan bisnisnya dibidang fashion, dari produksi kaos hingga mampu membangun konveksi hijab.
Tepatnya pada Minggu 11 April lalu, Hijabu Store yang beralamat di Jalan Dr Mr Mohd Hasan, Batoh Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh resmi dibuka, dan acara grand openingnya turut dihadiri Walikota Banda Aceh Aminullah Usman.
"Saya memang suka bidang fashion. Pada tahun 2015 saya bangun Combed Store untuk produksi kaos. Awalnya produksinya di Bandung, saya bawa mesin ke sana karena biaya produksinya lebih murah. Lalu pada 2017, saya berpikir kenapa saya orang Aceh tidak membantu pemerintah, untuk mengurangi pengangguran. Dari situ, bawa pulang mesin dari Bandung ke Aceh, dan kita mengajak teman teman ayo kita produksi sama-sama, " jelasnya.
Ditambahkannya, dari Bandung ia sekaligus membawa 1 orang yang ahli dibidang konveksi khusus kaos. Menurutnya, tidak semua orang mampu menguasai seluk beluk produksi kaos.
"Saya ajak anak-anak dari SMK dan BLK yang sudah memiliki keterampilan dasar menjahit. Lalu diajari oleh ahli yang kita bawa dari Bandung, baru kita produksi, " urai alumnus Akuntasi FEB Universitas Syiah Kuala ini, saat dijumpai di Hijabu Store Banda Aceh.
Ditambahkannya lagi, potensi pasar kaos polos di Aceh cukup cerah, selain itu menyambut Lebaran store-nya menawarkan model terbaru combed yaitu Koko Pakistan dari bahan kaos, juga membuka stand di Plaza Aceh Mall (Matahari Mall) selama bulan Ramadhan.
Saat ini ucap Aulia, Combed Store dan Hijabu Store juga melayani pembelian grosir, telah mampu memperkerjakan 40 orang karyawan, serta sudah memiliki cabang di Lhokseumawe.
"Jadi tahun kemarin saya berpikir untuk produksi jilbab, karena selama ini kebanyakan produksinya di Jawa. Apalagi kita juga punya mesin dan alat yang lengkap, maka kita coba produksi jilbab. Kita buka Hijabu Store dengan mengundang Pak Walikota. Beliau sangat mendukung hadirnya Hijabu Store di Banda Aceh ini, " tutur Aulia yang juga Direktur Utama CV Amalis Group.
Dikatakan pengusaha muda ini, target pasar Hijabu Store bisa menguasai Aceh dulu baru kemudian mencoba pasar Sumatera. Sementara bahan hijab dan pashmina buatannya menggunakan Ceruti, Baby doll dan Voal, tambahnya.
"Kebanyakan menggunakan bahan Voal, karena peminatnya cukup tinggi. Bahan ini dikirim dari Bandung secara bertahap, dengan jumlah total 5 ton bahan kain perbulannya. Di Hijabu Store ini kita menjaga kualitas, dan pelayanan terhadap pelanggan, " sebut pria asal Aceh Utara ini.
"Harapan kita bisa ekspansi cabang, bisa sukses lagi, dan dapat merekrut karyawan agar dapat mengurangi pengangguran di Aceh, " demikian ujarnya diakhir wawancara.
Soraya