Sekretaris Daerah Aceh, dr.Taqwallah, M.Kes,
saat bersilaturrahmi sekaligus memberikan sosialisasi vaksinasi Covid-19 untuk
Pimpinan Dayah serta Warga Dayah se-Kabupaten Pidie Jaya, di Aula Kantor Bupati
Pidie Jaya, Senin (11/10/2021).
Meureudu – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dr Taqwallah MKes, mengajak para pimpinan dayah di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19 bagi para santri, dengan ikut membantu mensosialisasikan pentingnya vaksin kepada para warga dayah di kawasan Pijay.
Ajakan itu disampaikan Taqwallah saat melakukan pertemuan dengan
para pimpinan dayah, kepala puskesmas dan kepala sekolah di Pidie Jaya yang
berlangsung di aula kantor bupati setempat, Senin 11/10/2021. Pertemuan itu
dalam rangka sosialisasi vaksinasi untuk warga dayah yang telah dilakukan
Pemerintah Aceh sejak sepekan terakhir.
Pertemuan itu juga diikuti Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie
Jaya Jailani Beuramat, serta unsur Forkopimdakab Pidie Jaya. Sedangkan
Taqwallah dalam kegiatan itu didampingi Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh
Zahrol Fajri, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, serta Kepala Biro Humas
dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto.
Sosialisasi terhadap para pimpinan dayah di Pidie Jaya merupakan
kegiatan lanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilakukan Taqwallah sejak
sepekan terakhir di berbagai kabupaten kota lainnya di Aceh. Sosialisasi itu
dilakukan Taqwallah dalam bentuk pertemuan dengan para pimpinan dayah dan
lembaga terkait, menyangkut pentingnya vaksinasi.
Beberapa kabupaten kota yang sudah disambangi Sekda Aceh seperti
Aceh Timur, Bireuen, Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Aceh Singkil,
Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat, hingga
Aceh Jaya.
Di hadapan peserta pertemuan di Pidie Jaya, Taqwallah
menjelaskan sejumlah kesuksesan dunia dalam menangani wabah virus, seperti
polio dan cacar. Kedua penyakit itu pada masanya disebut cukup ditakuti
lantaran belum ditemukan obatnya. Namun kemudian dunia medis berhasil
mengembangkan vaksin dan melakukan vaksinasi massal kepada masyarakat sehingga
kedua penyakit itu berhasil diatasi.
“Setelah masyarakat divaksin secara massal alhamdulillah
kemudian tidak ada lagi kasus polio dan cacar,” ujar Taqwallah.
Selain itu, lanjut Taqwallah, saat ini setiap calon jama’ah haji
dan umrah juga wajib melakukan vaksin meningitis, untuk mencegah penularan
sakit peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Jika
tidak divaksin meningitis, maka calon jama’ah haji dan umrah tidak dibolehkan
masuk ke wilayah Arab Saudi.
Kondisi yang nyaris sama, lanjut Taqwallah, juga sedang terjadi
saat ini, yaitu munculnya pandemi covid-19. Virus yang telah merenggut begitu
banyak korban itu, disebut hanya bisa ditangani dengan menyukseskan vaksinasi
massal terhadap masyarakat.
“Demikian juga kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini sedang
terjadi, harus ditangani dengan melakukan vaksinasi massal sehingga terciptanya
kekebalan kelompok,” ujar Sekda.
Vaksinasi untuk kalangan dayah disebut sangat penting mengingat
para santri hidup bersamaan di satu lingkungan. Jika salah satu santri sakit,
maka peluang virus menyebar sangat besar.
Selain itu Taqwallah juga mengajak seluruh peserta pertemuan itu
untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi guna menyatukan langkah dalam
menyukseskan vaksinasi. Misalnya antara pihak puskesmas dengan dayah, maupun
dengan sekolah.
Menurut Taqwallah, banyak kasus orang menolak vaksin lantaran
kurang mendapat pemahaman tentang apa itu vaksin. Karena itu, para peserta
rapat diminta mampu menjelaskan hal tersebut kepada masyarakat.
Secara khusus kepada para kepala puskesmas Taqwallah meminta
agar lebih proaktif dalam melakukan vaksinasi terhadap masyarakat, termasuk
terhadap warga dayah.
“Puskesmas harus menjalin komunikasi yang baik dengan dayah,
mengunjungi dayah untuk melakukan koordinasi,” kata Taqwallah.
Lebih lanjut Taqwallah juga mengajak seluruh peserta pertemuan
untuk menolak setiap berita hoax yang berkembang terkait vaksinasi.
Red