Banda Aceh - Timbulnya berbagai keluhan oleh penerima bantuan alat pengembangan UMKM akibat dampak Covid-19 pada Program Wirausaha Pemula Aceh 2021, Dinas Koperasi dan UKM Aceh siap mengatasinya. Jika alat yang diberikan tidak sesuai maka tidak perlu diterima, dan akan diganti.
Demikian jelas Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bidang Pembinaan Usaha Kecil (PUK) Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Doni Deiriadi yang dijumpai media ini pada Selasa (28/12) di Banda Aceh.
"Kami sudah data keluhan dari penerima bantuan yang sudah masuk, sedang dipetakan karena permasalahan pengadaan alat terjadi pada tender terakhir. Untuk masyarakat yang ingin menyampaikan komplain silakan datang ke dinas, " ujarnya.
Pihaknya mengakui bahwa dalam melaksanakan program tersebut ada kelemahan dan kekurangan, namun masyarakat tidak perlu khawatir.
Ditambahkannya, adanya kelemahan ini antara lain karena kontraktor tidak bisa bekerja tepat waktu seperti yang dijanjikan dalam kontrak. Karena waktunya sudah sempit pada akhir tahun, maka diadakan tender cepat hingga ada 36 rekanan yang lolos, jadi karena waktu yang terbatas juga, selain itu jumlah penerima yang mencapai 1260 UMKM sementara personil di lapangan tidak memadai, imbuh Doni.
"Tentang masalah ada alat yang spek-nya berbeda dari yang diusulkan, penyebabnya kadang pelaku UMKM tidak menggambarkan dengan detil alat yang diinginkan dalam proposal, sehingga bias pada saat diadakan alat yang dimaksud, " paparnya.
"Jadi inisiatif penyelesaian dari kami, alat yang tidak sesuai harus dikembalikan ke dinas, jangan dipaksa untuk dipakai daripada percuma. Kita simpan jadi persediaan kita. Masih ada 2000 lagi UMKM cadangan yang memerlukan alat ini, nanti bisa diambil, " urainya.
Pelaku UMKM yang mengembalikan alat karena tidak sesuai dengan yang diinginkan, akan diadakan lagi pada tahun 2022 depan, jadi nanti akan diganti, demikian pungkasnya.
Soraya