Banda Aceh - Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi perlu memberi perhatian lebih terhadap pelaku ekonomi kreatif di daerah, dengan peningkatan anggaran untuk program ekonomi kreatif.
Demikian kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Aceh Barat Abdullah SS melalui Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Aceh Barat Said Azmi SE, disela-sela acara Pameran Industri Ekonomi Kreatif (Ekraf) bertajuk Pekan Raya Cahaya Aceh yang digelar di Hotel Amel Convention Hall Banda Aceh pada Minggu (27/02)
Dalam even Pekan Raya Cahaya Aceh yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh kali ini, Aceh Barat menampilkan sejumlah produk unggulan ekonomi kreatif bersama Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Jaya, Subulussalam, Aceh Singkil, Bener Meriah, dan Simeulue.
"Stand Aceh Barat menampilkan sejumlah produk ekonomi kreatif seperti aneka produk olahan dari enceng gondok, kerajinan tangan dari batok kelapa, kuali dari aluminium, kerajinan dari lidi nipah dan produk kuliner seperti bumbu rujak siap saji, sambal keumamah dan kopi, " jelas Said Azmi kepada media ini sembari menyuguhkan Kopi Khop dan Kue Keukarah.
Ditambahkannya, menghadapi situasi pandemi saat ini yang berdampak lesunya ekonomi kreatif, pihaknya hanya bisa memberikan motivasi, karena anggaran pembinaan kegiatan terbatas, juga melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, dan dinas terkait lainnya untuk mendukung ekonomi kreatif.
"Harapannya semoga pemerintah pusat dan pemerintah provinsi semakin memberikan perhatian lebih, terutama kepada kabupaten dan kota yang hari ini anggarannya serba terbatas. Seperti mengikuti even promosi ini sangat minim anggarannya. Agar kedepan masyarakat pelaku ekonomi kreatif bisa terus mencari penghasilan, " demikian ujarnya diakhir wawancara.
Soraya