Banda Aceh - Berhari-hari menunggu jawaban tentang mobil parkir
di atas Jembatan Peunayong, akhirnya Harian Moslem baru bisa bertemu dengan
Kabid Lalu Lintas Dan Angkutan Dishub Kota Banda Aceh Mukhlizal, SH, pada Kamis
Siang (7/7). Setelah berulang kali
dihubungi melalui WhatsApp dan telepon seluler tidak mendapat jawaban.
Sekali tersambung Kabid Lantas
Dishub itu memberi jawaban dia sedang ada acara diluar. Setelah berlalu hari
dihubungi kembali dia sudah tidak mengangkat telepon lagi, kiriman pesan WhatsApp
yang kami kirim pun tidak dijawabnya.
Kamipun memberi tahu dirinya
telah mengirimkan pertanyaan melalui WhatApp tentang parkir mobil di atas
jembatan Peunayong. Mukhlizal balik
bertanya apa sekarang masih ? Saya
tentu menjawab masih, karena sampai tadi malam masih banyak mobil yang parkir.
Dia lalu bertanya lagi dari mana
dapat nomor telpon dia. "Siapa yang kasih, beritahu dulu itu, " katanya dengan
suara berintonasi tinggi. Saya tentu tidak bisa memberi tahu siapa yang
memberi, demi menjaga keselamatan pemberi nomor telepon yang budiman.
Ketika kami katakan bahwa kami
menunggu jawaban darinya. Mukhlizal mengatakan malas membalas, karena bukan media
resmi, ucapnya. “Saya punya media-media resmi, saya tiga periode protokol Wali Kota. Saya kenal dengan semua wartawan resmi, semua ada pada saya, seperti Antara. Saya
tahu semua, saya langsung ke pusat, juga BIN saya kenal,” kata dia dalam Bahasa
Aceh.
“Long beuoe kujaweub dari media
hana resmi, , long lhee periode protokol Walikota, mandum wartawan resmi na bak
long, lage Antara, long langsung u pusat, BIN pih long turi, " sebutnya.
Jawaban Mukhlizal yang mengatakan
mengenal semua media resmi dan wartawan resmi, langsung membuat nyali wartawan
Harian Moslem menjadi ciut. Apalagi dia membawa-bawa nama BIN sebuah Badan Inteligen
yang bermarkas di Kalibata Jakarta Selatan.
Wartawan media ini yang mengalami
nasib sial Kamis siang itu pamit pergi, setelah memohon izin untuk menulis
seperti apa yang Mukhlizal katakan. “Jeut,” katanya dalam bahasa Aceh, yang
artinya boleh. Media ini pun berlalu sambil
mengenang keganasan liputan pada masa
darurat militer dulu. Ketika berada dibawah desingan peluru, berhadapan dengan
dua pihak yang saling bertempur, dan hari ini harus berhadapan dengan Kabid
Lantas Dishub Kota dengan kondisi separuh terintimidasi.
Tarmizi Alhagu.