Ny. Ayu Candra Febiola Nazuar, saat melakukan penandatanganan SK pengangkatan PJ Ketua TP PKK Aceh yang disaksikan langsung oleh Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian di Gedung SBP Kantor Pusat Kemendagri RI, Jakarta, Rabu, (13/7/2022)
Banda Aceh – Istri Penjabat
(Pj) Gubernur Aceh, Ayu Candra Febiola Nazuar, Rabu (13/07/2022), resmi
dilantik sebagai Pj Ketua Tim Penggerak PKK menggantikan Dyah Erti Idawati yang
purnabakti dari jabatannya sebagai Ketua TP PKK Aceh periode 2017-2022.
Selain Provinsi Aceh, pada pelantikan yang
dilakukan langsung oleh Ketua Umum PKK Pusat, Sri Tito Karnavian tersebut juga
dilantik lima Pj Ketua PKK Kabupaten di Provinsi Papua yakni Kabupaten Sarmi,
Mappi, Lanny Jaya, Nduga, dan Jaya Pura, yang berlangsung di Gedung Sasana
Bhakti, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Tampak menyaksikan langsung prosesi pelantikan
yang berlangsung secara hybrid tersebut, Menteri Dalam Negeri, Para Pj Bupati
dan istri dari Provinsi Papua. Sedangkan PJ Gubernur Aceh dan seluruh TP PKK
seluruh Aceh menyaksikannya secara virtual.
Ketua Umum PKK Pusat, Sri Tito Karnavian,
mengucapkan selamat atas pelantikan ketua PKK yang baru. Melalui pelatikan ini
para istri Pj Gubernur dan Pj Bupati tersebut resmi menjadi pemimpin TP PKK di
daerah masing-masing, dengan misi utama menjalankan 10 program pokok PKK
mencakupi semua kebutuhan dasar masyarakat.
“Prioritas pokok itu juga tergantung pada program
prioritas pembanguan di daerah masing-masing (memiliki latar belakang masalah
berbeda). Mengingat visi misi kita (PKK) mendukung semua kegiatan pembangunan
daerah masing-masing,” ujarnya.
Karenanya, Sri Suswati, menekankan untuk
mempercepat dalam menyukseskan berbagai program kerja, TP PKK harus membangun
kerja sama dan sinergitas dengan berbagai stakeholders mengingat sumber daya
PKK yang terbatas.
“Kerjasama dengan semua pihak juga perlu
ditingkatkan karena kita tidak bisa kerja sendiri, tapi Saya yakin dengan kerja
keras berbekal militansi PKK yang tersebar seluruh Indonesia, pembangunan
masyarakat oleh PKK akan mampu dilakukan serta sukseskan program pokok PKK
masing-masing,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito
Karnavian, menyampaikan, PKK adalah organisasi non pemerintahan yang memiliki
potensi besar dan satu-satunya organisasi yang bisa masuk dalam komunitas
terkecil yaitu keluarga.
PKK, kata Tito, menjadi organisasi terunik yang
dimiliki Indonesia dan tidak ada di negara lain yang bisa menyentuh pada
kelompok terkecil.
“Tidak
semua negara memiliki potensi ini, betapa hebatnya Indonesia memiliki jejaring
ini, yang mampu mempercepat proses pembangunan masyarakat di Indonesia, salah
satunya kecepatan vaksinasi ini cepat dilaksanakan karena jejaring ini,”
katanya.
Karena itu, Tito mengajak PKK untuk mengajak TP
PKK untuk membantu pemerintah dengan memasukkan dan menyukseskan 3 program
pokok utama yang harus dijalankan, yaitu percepatan vaksinasi booster bagi
masyarakat umum, penanganan di bidang kesehatan, dengan menggeliatkan kembali
Pos Pelayanan Keluarga Berencana – Kesehatan Terpadu (Posyandu), dan penanganan
stunting.
Red