Banda Aceh- Diam diam Dinas peternakan Aceh punya bisnis yang menggiurkan, mereka memiliki 50 ribu ayam petelur yang sudah berproduksi, dilokasi UPTD Blang Bintang dan UPTD Sare, kata Kepala BLUD Yessy Fandipa, MM, Selasa, (04/04) di Banda Aceh.
Dari UPTD Blang Bintang Yessy menjelaskan, memiliki 32 ribu ekor ayam petelur yang sudah berproduksi 78 persen. Dari UPTD
Sare juga sudah berproduksi 85 persen
dari 18 ribu ekor. Di lokasi Sare mereka sudah menggunakan mesin produksi,
sementara di Blang Bintang masih manual dalam pengelolaan kandang.
Dari kedua UPTD ayam petelur itu
Dinas Peternakan Aceh sudah menghasilkan 40.260 butir telur setiap hari. Artinya
dalam setahun usaha ayam petelur milik
UPTD ini sudah meraup 19,838 miliar Rupiah, itu belum termasuk ayam apkiran yang dijual
dagingnya.
Budidaya ayam petelur itu
melibatkan empat tenaga kerja dan satu tenaga kontrak di Sare. Sementara di Blang Bintang tujuh
tenaga kerja ditambah 5 tenaga kontrak untuk mengurus ayam.
Modal Dibantu Pemerintah Aceh 8 Miliar Rupiah
Semula Pemerintah Aceh kata Yessy memberikan anggaran untuk UPTD ayam petelur
sebanyak 8 miliar Rupiah. kemudian setelah satu periode mereka berhasil mendapat hasil 13,5 miliar Rupiah.
Usaha ayam petelur ini kata Yessy
masih sangat ketergantungan dari luar. Untuk keperluan pakan dan obat-obatan,
terkadang kalau Dolar naik, biaya operasional juga tinggi. Meskipun mereka
sudah ada kerjasama dengan PT. Golden Utama, tetapi sifatnya masih juga membeli,
kata dokter hewan wanita ini.
Yessy juga menyebut kendala usaha
ayam petelur ketika harga di pasaran rendah, sementara operasional mereka
tinggi, seperti untuk membeli bibit dan obat-obatan, semua masih dari luar.
Semua produksi telur dari peternakan dikatakan Yessy masih untuk
konsumen Aceh. Itupun masih banyak sekali kekurangan telur ayam,
kata dia. Selain dari Blang Bintang dan
Sare, usaha ayam petelur ada juga di Nagan Raya, Sigli dan Aceh Utara, mereka
usahanya dalam skala kecil milik
pribadi, tandas Yessy.
Produksi ayam petelur dikatakan Yessi hanya sampai usia 18
bulan. Setelah itu sudah apkir, telurnya menurun, ambang batas keuntungan
adalah ketika ayam masih 75 persen bisa bertelur. Tetapi bila sudah 65
persen tidak menguntungkan lagi, tegas
wanita berkulit terang itu.
Tarmizi Alhagu