Banda Aceh - Durian biasanya dimakan mentah dagingnya, terkadang ada
yang memasaknya sebagai kuah untuk penganan ketan, tetapi di Aceh Barat justru
dijadikan gulai sayur yang dikenal dengan Gule Jruek Drien atau Gulai Asam Durian sebagai lauk nasi, seperti yang disampaikan Ella Prisa
Lusisia R yang membuka gerai di Pasar Kuliner PKA-8 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh.
Gulai sayur ini dimasak dengan mencampur berbagai bahan seperti udang, kacang
panjang, melinjo, terong hijau mini dan daging durian yang telah diperam selama
beberapa hari, sampai terasa asamnya, kata Ella pada Sabtu (11/11).
Sementara untuk bumbu menggunakan sejumlah rempah seperti sereh, daun jeruk, daun kunyit, dan bumbu halus meliputi bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit dan kunyit.
Semua bahan sayuran tadi beserta bumbu dimasukkan ke dalam wadah, lalu ditambah santan agar semakin gurih dan lemak. Dimasak sampai mendidih sambil diaduk-aduk, barulah Gule Jruek Drien siap disantap.
Rasanya sungguh nikmat, sepintas
mirip masakan Kuah Lemak dari bagian Utara Aceh. Bahannya juga mirip dengan bahan sayuran Gule
Pliek, tetapi penambahan asam durian itu membuat sensasi kenikmatan yang
berbeda.
Wilayah Aceh Barat memang dikenal sebagai penghasil durian. Maka jika terjadi melimpahnya panen agar tidak terbuang bisa diolah menjadi asam durian.
Dijelaskannya, proses pembuatan asam durian ini relatif mudah. Buah durian yang sudah dibelah, dagingnya dipisahkan dengan bijinya. Kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup seperti toples.
Kemudian ditempatkan dalam ruang terbuka suhu ruang selama seminggu. Hasilnya daging durian menjadi asam dan aromanya juga menjadi tajam khas fermentasi, warna durian pun berubah menjadi pekat. Semakin asam dan pekat durian, maka kualitas dan rasanya semakin mantap, lanjutnya.
Gule Jruek Drien memang masakan khas Aceh Barat yang tidak setiap saat ada. Kuliner ini kerap dijumpai pada saat acara besar seperti kenduri maulid, kenduri pesta pernikahan dan lainnya.
Sebagai wilayah penghasil durian, warga di sana mengolahnya tidak hanya sebagai asam durian, sebagian masyarakat juga ada yang mengolahnya sebagai
bahan lalapan bernama asam boh drien,
semacam saus lalapan khas Aceh Barat.
(ADV)