Putroe Food Sajikan Kuliner Aceh dan Sunda Pada Even Milangkala Parasunda

Sabtu, 06 Juli 2024, Juli 06, 2024 WIB Last Updated 2024-07-06T14:15:35Z


 

Banda Aceh - Paguyuban Parasunda Aceh mengadakan even budaya  Milangkala Parasunda di Taman Budaya Aceh, Banda Aceh selama 2 hari pada 5-6 Juli 2024. Kegiatan tersebut menampilkan berbagai kegiatan, juga diramaikan dengan aneka kuliner.


Pada acara tersebut Putroe Food yang lekat dengan kuliner tradisional Aceh dipercaya sebagai penyaji hidangan utama untuk para undangan. Menu yang disajikan merupakan hidangan Aceh yang sandingkan dengan kuliner Sunda.


Owner Putroe Food Bunda Indra saat ditemui media ini pada Sabtu (06/07) menjelaskan, menu yang disajikan merupakan perpaduan masakan Aceh dan Sunda, masakan Sunda diantaranya sayur asam, karedok,  pepes ikan gurami, ayam goreng lengkuas, tahu pepes, tempe bacem, tahu bacem, dan lalapan sambal terasi.


"Sedangkan untuk sajian masakan Aceh, makanan yang dihidangkan seperti Kuah Beulangong, ayam tangkap, Anyang bunga kates, Keumamah Sunti, Asam Udeung, emping melinjo dan buah-buahan. Untuk nasi dihidangkan dalam bungkusan daun yang dikenal dengan Bu Kulah, " kata Bunda Indra.


Walaupun sempat ragu untuk memasak kuliner Sunda, namun Bunda Indra berhasil menyelesaikan semua menu yang disajikan pada acara tersebut. Hal ini berkat panduan dari panitia, serta dibantu dengan menonton YouTube sehingga menjadi yakin untuk memasaknya.




"Menu Sunda seperti sayur asam,  tempe dan tahu bacem kita sudah biasa memasaknya, dan rasanya mendekati. Tetapi, yang menjadi tantangan ketika membuat karedok, karena inikan sayuran mentah yang bahannya dari kacang panjang, kol, timun dan memakai bumbu kencur. Jadi ini menjadi pengalaman baru untuk kita saat membuat karedok, " papar Bunda Indra.


Menu unggulan Putroe Food yang tempat usahanya berasa di Banda Aceh ini, yang selalu dicari pelanggan adalah sie reuboh, ayam tangkap, Keumamah Sunti, bumbu rujak Aceh, sambal goreng kentang, dan bakso frozen, lanjutnya.


"Untuk Keumamah dan sambal goreng kentang biasanya dibawa sebagai oleh-oleh, ada juga yang dibawa ke luar negeri sebagai lauk saat melaksanakan haji dan umroh. Ada juga yang dikirim ke Mesir, Turki, Mekkah dan Madinah. Namun yang menjadi kendala biasanya biaya pengiriman yang mahal, karena dikirim dari Aceh, " imbuhnya.


Ditambahkannya, sambal goreng kentang buatan Putroe Food sempat viral saat ada yang membuat video di Mekah, sehingga dari situ orderan semakin meningkat, " ujar Bunda Indra yang berasal dari Aceh Besar ini.


Bunda Indra berharap, dengan ikut serta dalam even ini kuliner Putroe Food memiliki visi menduniakan kuliner tradisional Aceh khususnya dan tradisional Indonesia pada umumnya. Selain itu Putroe Food dengan menyajikan masakan tradisional Aceh dan nusantara bisa selalu tampil, dan UMKM kuliner di Aceh bisa terus berkembang.


Soraya 


Komentar

Tampilkan

Terkini