Calon Bupati Aceh Besar Terpilih Muharram Idris Bersama BKM Mesjid Baiturrahim Bahas Renovasi

Jumat, 17 Januari 2025, Januari 17, 2025 WIB Last Updated 2025-01-17T11:08:34Z

 

Ketua BKM Mesjid
Baiturrahim Ule Lheu


 

 

Banda Aceh-Sebuah suara memanggil cepat, saya berpaling melihat dari mana datangnya,  sekumpulan pria terlihat duduk dibeberapa meja bagian depan Warkop,  disisi depan Mesjid Baiturrahim, Ule Lheu, saya belum begitu jelas melihat dari siapa suara itu berasal.

 

Suara itu memanggil lagi, barulah terlihat asalnya datang dari seorang lelaki, mantan Keuchik Cot Langkuweuh, Anggota BKM masjid Baiturrahim,  saya mendekat ke arahnya, tiba-tiba dia memperkenalkan dengan seorang pria, kenalkan  “ Ini Syech Muharram,” katanya.

 

Saya mengangguk, sudah kenal, kata saya, kenal, kenal, ucap saya,  padahal itulah kali pertama saya bersalaman dengan pria yang terpilih sebagai Bupati Aceh Besar itu, bertemu baru dua kali, setelah beberapa minggu lalu saya melihat dia bersama BKM  masjid Ule Lheu dihalaman depan.

 

Anggota BKM Mesjid Ule Lheu Sedang Membahas Renovasi

Keuchik Cot Langkuweuh yang popular dipanggil Pak Ceko,  meminta saya mengambil gambar, jepret, jepret, beberapa kali kearah orang-orang penting itu,  saya mencoba fokus kepada Syech Muharram, karena Pak Ceko meminta dibuatkan berita juga.

 

Judulnya ini, kata pak Ceko, saya pun menjawab gak usah pakai judul, karena bila dia sudah memesan judul, betapa ribetnya kita, harus menyusun kata demi kata, mengikuti judul pesanannya mantan Keuchik Cot Langkuweuh itu.

 

Keuchik Cot Langkuweuh ini teman saya dari masa remaja, kami satu sekolahan, dia salah satu siswa paling popular di sekolah, dengan style yang melintasi zaman, rambut merahnya yang di cat, membuat anak sekolahan SMAN 5 Banda Aceh, merekam dalam ingatan.

 

Saya memang tidak melakukan wawancara terhadap Muharram, sebagaimana banyak tulisan saya memang lahir tidak melalui hasil wawancara, hampir semua dari hasil pengamatan, jadi saya hanya mendengar saja pembicaan mereka.

 

Ternyata Pak Ceko dan Muharram yang merupakan Ketua BKM Mesjid Baiturrahim, Ule Lheu, sedang serius membahas tentang renovasi masjid,  lelaki mantan Panglima GAM Aceh Besar, Banda Aceh dan Kota Sabang ini, meminta beberapa bagian di revisi pada bagian cat, dia memberi usul untuk memberi dominasi pada warna putih.

 

Begitulah sekilas saya mendengar pembicaraan mereka, dengan Muharram Idris,  yang baru pertama kali bertemu langsung dengan oarngnya, meski itu pertemuan pertama, saya mengetahui banyak tentang sosok pria ini, saya mengenal beberapa anggota keluarganya, saya tahu dia memiliki nama keluarga Al Ghazi, salah satu nama dari Diaspora Turky yang ada di Aceh.

 

Muharram adalah cucu Tgk.Chiek Di Bitai, seorang Laksamana Turky yang dikirim Sultan Selim II ke Aceh, selama perjuangan Aceh Merdeka, dia sering berwira-wiri di Kampung saya Kecamatan Kuta Baro, beberapa anggota keluarga saya berteman dengannya.

 

Itulah Muharram Idris, seorang Diaspora Turky yang terpilih sebagai Bupati Kabupaten Aceh Besar, dia memenangkan suara dari rivalnya dengan basis pemilihan XVII Mukim, dari Peukan Bada hingga Mukim Lhoong, Aceh Besar.

 

Tarmizi Alhagu.

Komentar

Tampilkan

Terkini